Oleh: Anton Sanjoyo
Penulis adalah komentator sepak bola Indosiar
Bola.com, Jakarta - Pada musim panas tahun lalu, hampir semua penggemar Manchester United menyatakan sangat yakin saat tim dengan merek dagang paling hebat di dunia ini menatap kompetisi 2014-2015. Setelah musim yang hancur lebur bersama David Moyes—pelatih yang ditunjuk sendiri oleh sang maestro Sir Alex Ferguson,--kedatangan Louis van Gaal menyalakan api asa yang belum pernah ada sebelumnya sejak kepergian Fergie.
Dengan reputasi kelas dunia bersama tim-tim hebat Eropa, meneer yang terkenal galak sekaligus congkak ini dipercaya bakal kembali membawa kejayaan bagi penghuni Old Trafford. Apalagi pada turnamen pra musim ICC di AS, mereka sukses menjadi juara setelah menekuk rival abadi, The Reds Liverpool di laga pemuncak. Namun asa para penggila MU langsung redup tak sampai pecan ke-10 berakhir. Serangkaian kekalahan, bahkan di Old Trafford yang angker, membuat skuad Van Gaal tertatih-tatih sampai periode festival dan boxing day menjelang pergantian tahun. Beruntung sejumlah pemain kunci terutama Wayne Rooney menemukan kembali hari baiknya pada paruh musim kedua, sehingga Setan Merah mampu kembali ke zona Liga Champions.
Layaknya déjà vu, awal musim ini pun skuad Van Gaal menjalani pra musim dengan mulus. Menyelesaikan tiga laga awal dengan kemenangan, mereka akan menjalani laga terakhir pra musim ICC dengan menghadapi juara Ligue 1 Perancis, Paris St-Germain, hari Kamis pukul 08.00 WIB. Sekali lagi, pertandingan penuh gengsi ini akan disiarkan langsung oleh Indosiar. Agak mengejutkan, ini adalah pertemuan pertama kedua tim yang sama-sama punya sejarah hebat di liga masing-masing.
Dari tiga kemenangan di ICC kali ini, tentu yang paling berarti adalah sukses menekuk Barcelona, juara Eropa dengan tiga gelar nan elok musim lalu. Memang skuad Luis Enrique tersebut tidak diperkuat tiga bintangnya, Leo Messi, Neymar dan Dani Alves. Namun Barcelona tetaplah Barcelona yang membuat siapapun bergetar. Van Gaal bukan saja sukses membuat timnya percaya diri dengan tiga gol ke gawang tim Katalunia itu, namun juga berhasil menciptakan keharmonisan instan pada empat rekrutan anyarnya, yakni, Bastian Schweinsteiger, Morgan Schneiderlin, Memphis Depay dan Matteo Darmian.
Tiga nama terakhir, benar-benar memuaskan Van Gaal dan pendukung Setan Merah. Bukan saja karena kinerjanya, tapi juga proses adaptasi yang terbilang sangat mulus pada tiga pemain yang dipilih sendiri oleh Van Gaal tersebut. Hanya Schweny yang kurang memuaskan, namun itu pun karena standar yang dibebankan kepada bintang Jerman tersebut sangat tinggi.
Langkah PSG di ICC pun terbilang mulus sebelum tim asuhan Laurent Blanc ini dihentikan lau kemenangannya oleh Chelsea lewat adu penalty. Tim ibukota ini memang punya ambisi besar berbicara lebih banyak di kancah Eropa setelah sukses dengan empat gelar domestic musim lalu. Di ajang tertinggi antarklub Eropa, mereka berhasil menyingkirkan Chelsea sebelum didepak Barcelona yang kemudian jadi juara, musim lalu.
Dengan aliran dana Timur Tengah yang nyaris tak berbatas, PSG sebenarnya mampu mendatangkan sejumlah nama hebat, namun mereka terhalang regulasi Financial Fair Play untuk melengkapi pasukan Thiago Silva dkk. Meski begitu, skuad Blanc yang cukup dalam, nampaknya masih akan menambah kekuatan dengan hadirnya Angle di Maria yang dilepas MU.
PSG akan menjalani laga pertama kompetitif penuh melawan Lyon pada Piala Super Perancis, Sabtu mendatang sebelun menjalani kampanye Ligue 1 melawan Lille pada 7 Agustus. Sementara MU yang saat ini paling diunggulkan untuk menjadi juara Liga Primer, akan menjalani laga pertama yang cukup ketat menghadapi Tottenham Hotspur pada 8 Agustus di Old Trafford. Kesalahan musim lalu yang terlambat panas sampai dengan periode festival, pasti tak ingin diulangi meneer Van Gaal.
Baca juga:
Tak Jadi Pindah, MU : Sergio Ramos Khianati Kami!
Hasil Penjualan Di Maria untuk Membeli Ronaldo?
6 Pemain Amerika Selatan yang Terpuruk Setelah Gabung MU
Pepe Yakin Sergio Ramos Tolak Manchester United