Bola.com, Jakarta - Musim 2014/2015 lalu mungkin menjadi musim yang ingin secepatnya dilupakan seluruh Liverpudlian --fans liverpool--. Bagaimana tidak, pada awal musim mereka kehilangan penyerang kelas dunia mereka, Luis Suarez ke Barcelona. Menjalani kompetisi dengan penurunan performa dan ditambah keputusan Steven Gerrard untuk hengkang di akhir musim, seakan mempertegas keinginan fans untuk mendesak manajemen melakukan perombakan.
Sebagai perbandingan, Liverpool pada musim 2013/2014 dengan Luis Suarez-nya mampu melesakkan 101 gol dengan posisi akhir sebagai runner-up, sedangkan pada musim berikutnya hanya mampu menghasilkan 52 gol dan bertengger di posisi keenam.
Stok striker Liverpool yang ada cukup menjadi sorotan. Pembelian Ricky Lambert tidak berbuah manis. Berharap ia dapat mengulangi performanya saat berseragam Southampton, namun ia hanya mampu membuat dua gol dari 25 kali penampilan. Mario Balotelli bahkan lebih banyak menjadi cemoohan fans daripada membuat gol. Super Mario hanya membukukan sebiji gol dari 16 penampilan di liga Inggris musim lalu. Hal ini membuat Philippe Coutinho dan Raheem Sterling lebih banyak berkontribusi, meski kedua pemain tersebut lebih banyak menyisir di sektor sayap.
Gebrakan mulai dilakukan awal bursa transfer ini. Brendan Rodgers yang sadar harus merombak lini depannya berhasil mendapatkan tanda tangan Roberto Firmino dari Hoffenheim. Kini yang teranyar adalah Christian Benteke. Penyerang asal Belgia ini ditransfer dengan nominal cukup fantastis, yakni sebesar 32,5 juta poundsterling dari Aston Villa. Angka ini membuatnya menjadi pembelian termahal kedua Liverpool, setelah Andy Carroll.
Meski lahir di Kinshasha, Zaire, Benteke memutuskan untuk membela tim nasional Belgia. Setelah pindah ke Belgia saat masih kecil, Benteke memulai karier sepak bola profesional di KRC Genk. Dijual ke Standard Liege, dan sempat dipinjamkan ke Mechelen dan Kortrijk (tim Divisi Satu Liga Belgia) ia mampu tampil bagus dengan menciptakan 24 gol dari 72 kali tampil. Ditransfer kembali ke Genk, Benteke berhasil menembus tim utama Genk pada musim 2011 dan menciptakan 19 gol dari 37 pertandingan. Performa ini membuat Aston Villa merekrutnya dengan mahar tujuh juta pounds.
Bersama Aston Villa, performa Benteke kian cemerlang. Tanpa butuh banyak waktu, Benteke langsung mencetak gol pada debutnya sebagai pengganti Andres Wiemann. Gaya permainannya sebagai post player dengan postur besar dan kuat, membuatnya sering dimainkan dengan taktik striker tunggal dalam formasi 4-5-1 arahan Paul Lambert. Tiga musim berseragam Villa, Benteke total mengemas 42 gol dari 88 kali penampilan, atau rata-rata 0,47 gol/pertandingan.
Kini “The Big Ben” mendapat tantangan baru dalam kariernya, yaitu memimpin lini depan Liverpool. Klub di mana Ian Rush, Robbie Fowler, Fernando Torres hingga Luis Suarez menjadi ikon penyerang terbaik Premier League. Dengan nominal transfer yang besar, sudah pasti satu posisi lini depan menjadi miliknya, dibantu dengan Coutinho dan Firmino di sisi sayap, dan Jordan Henderson di lini tengah. Brendan Rodgers sepertinya akan membuat skema permainan menyesuaikan gaya permainan Benteke.
Keberadaan Daniel Sturridge sepertinya tidak akan terlalu mengurangi waktu bermain Benteke. Sturridge yang dapat bermain sebagai striker sayap dan sebagai second striker sama baiknya, dinilai akan semakin mempertajam Benteke.
Kekuatannya sebagai pemain yang konsisten, kuat di udara dan cukup cepat untuk pemain dengan postur tubuh 1,90 cm dapat menjadi jaminan gol bagi Liverpool sepeninggal Suarez. Selama Brendan Rodgers mampu membuatnya tetap fit sepanjang kompetisi, bukan tak mungkin Liverpool mampu kembali bersaing untuk berada di posisi empat besar Liga Inggris.
Baca juga :
Benteke Akan Tes Medis di Liverpool
Benteke Datang, Ings: Saya Tak Takut!
[Chelsea dan Liverpool Siap Saling Sikut Demi Datangkan Benteke](2236542 ")