Pulih dari Cedera, Wasit Ini Langsung Cari Tambahan Penghasilan

oleh Gatot Susetyo diperbarui 30 Jul 2015, 10:39 WIB
CARI TAMBAHAN - Wasit ISL, Prasetyo Hadi coba mencari tambahan penghasilan usai kompetisi di Tanah Air terhenti. (Bola.com/Robby Firly

Bola.com, Banyuwangi - Penyelenggara Turnamen Sunrise of Java Cup (SoJC) telah menyiapkan tiga wasit terbaik ISL asal Jatim untuk memimpin laga mulai 29 Juli hingga 3 Agustus mendatang di Stadion Diponegoro Banyuwangi. Dari tiga pengadil itu terselip nama Prasetyo Hadi. Sosok yang juga masih anggota aktif TNI AD di Kodam V Brawijaya ini mengaku beruntung dipercaya bertugas di ajang ini.

Padahal Prasetyo Hadi awal tahun ini pernah mengalami cedera lumayan parah pada tendon achilles kaki kanannya. Sehingga dia sempat khawatir kariernya sebagai wasit akan berakhir sebelum masa pensiun datang. Berkat kegigihannya berlatih dan menjalani terapi, akhirnya Prasetyo Hadi bisa pulih total.

Advertisement

“Cedera itu saya dapat saat bermain bola dengan teman-teman sekantor di Lapangan Makodam. Ketika mendarat usai menyundul bola, tumpuan kaki salah. Saya bisa bangkit dan sembuh karena dorongan keluarga dan teman-teman wasit, terutama Purwanto yang terus memberi motivasi. Sekarang sudah bisa lari jarak pendek. Kuncinya pada hati dan mental untuk melawan trauma,” tutur Prasetyo Hadi.

Setelah sembuh dari cedera, pria yang tinggal di Surabaya ini terpaksa harus mengikuti ujian penyegaran susulan dengan cara mandiri agar bisa memimpin laga ISL. Bahkan Prasetyo Hadi mendapat kepercayaan jadi pengadil laga pembuka ONB League antara juara bertahan Persib kontra Semen Padang di Bandung yang berakhir 1-0 untuk tuan rumah.

“Sebelum kompetisi berhenti, saya baru sekali bertugas di Bandung itu. Setelah itu, saya memimpin dua laga Bali United Pusam melawan Persib dan Borneo FC di Bali. Jadi saya belum sempat menutup tabungan yang terkuras untuk penyembuhan cedera lalu, tiba-tiba kompetisi bubar,” ungkapnya.

Ajang SoJC ini, kata Prasetyo Hadi, sangat bagus untuk mengasah naluri wasit di saat tak ada kompetisi resmi. “Wasit sekelas (Pierluigi) Collina pun kalau lama tak bertugas akan hilang kemampuannya. Ini juga seperti tentara yang tak pernah latihan menembak dalam jangka waktu panjang. Naluri dan instingnya bisa menurun. Untung ada turnamen ini, sehingga kami tak hanya dapat tambahan penghasilan, tapi keterampilan juga terasah,” ujarnya.

Soal honor di SoJC? “Saya kurang tahu. Bagi saya yang penting bisa mengembalikan kepercayaan diri dan naluri sebagai wasit. Yang jelas, kira-kira tak sebesar memimpin ISL. Kalau kami diberi setengah dari honor ISL pun sudah bagus. Saya berdoa semoga di daerah lain ada orang gila bola yang mau menggelar turnamen seperti ini agar teman-teman wasit dapat pemasukan,” ucapnya.

Baca juga :

Komnas HAM Bakal Menindaklanjuti Aduan Pelaku Sepak Bola Nasional

Rahmad Darmawan: ke Komnas HAM demi Kemajuan Sepak Bola Nasional

Kisah Haru Pegadang Jersey dan Syal saat Roda Kompetisi Terhenti