Spanyol Lebih Cocok Buat Evan Ketimbang Jepang

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 30 Jul 2015, 09:32 WIB
BERI DUKUNGAN - Dua asisten pelatih Timnas U-23, Mustaqiem dan M. Zein Alhadad mendukung keputusan Evan Dimas trial di Spanyol. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Surabaya - Keputusan Evan Dimas Darmono melanjutkan karier sepak bolanya ke Spanyol ketimbang ke Jepang mengundang reaksi mantan pelatihnya di Timnas U-23. M. Zein Alhadad dan Mustaqim menyatakan pendapatnya terkait pilihan Evan ini.

Alhadad menyebutkan, keputusan Evan lebih menerima pinangan klub Divisi II Spanyol dianggap tepat ketimbang ke Jepang. Sebab, gaya main Evan yang flamboyan sesuai dengan permainan tim-tim Spanyol.

Advertisement

"Spanyol mengutamakan teknik tinggi. Evan memiliki kemampuan itu. Jadi keberangkatannya ke Spanyol sudah tepat," kata eks pelatih Persebaya dan Deltras ini.

Kultur sepak bola di Spanyol juga mendukung Evan untuk bisa mengembangkan kariernya sebagai pesepak bola profesional. Sebab, dengan bermain di Eropa, ia bisa mudah terpantau klub-klub besar. "Semoga Evan bisa cepat beradaptasi. Karena kehidupan di sana sangat berbeda dengan di Asia," katanya.

Hal yang sama dilontarkan Mustaqim. Ia menilai keputusan Evan tidak salah. Meski hanya klub Divisi II, prospek Evan lebih bagus. "Jangan melihat level kompetisinya, tapi ke depannya. Kalau dia bisa tampil stabil dalam performa terbaiknya, tak menutup kemungkinan ia akan dilirik klub besar," jelasnya.

Sementara itu, baik Mustaqim dan Alhadad menganggap, sepak bola Jepang yang mengutamakan kecepatan dan kekuatan dianggap kurang bagus untuk karier Evan.

"Sayang kalau di Jepang, karena permainan penuh visi Evan bisa tidak begitu tampak. Sementara dengan kemampuan yang ia miliki, ia akan bisa berkembang dengan baik," jelas Mustaqim. "Evan tidak perlu risau, karena ini baik bagi dia," tutur Alhadad.

Baca juga :

Jalani Tes di Klub Divisi II, Evan Dimas ke Spanyol 10 Agustus

"Evan Dimas Pantas Susul Irfan Bachdim ke Jepang"

Persebaya Lepas Evan Dimas ke Jepang jika Dikontrak bukan Trial