Duet Eks Persik Perkokoh Lini Belakang PSIR di Piala Kemerdekaan

oleh Gatot Susetyo diperbarui 02 Agu 2015, 12:07 WIB
KOKOH - Lini belakang PSIR Rembang bakal lebih kokoh dengan kedatangan Fatchul Ichya. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Kediri - Nama besar Persik ternyata memberi berkah bagi para mantan pemain yang pernah membela klub asal Kota Kediri itu. Buktinya, dua eks pilar Macan Putih, julukan Persik, digaet PSIR Rembang untuk tampil di turnamen Piala Kemerdekaan, medio Agustus nanti.

Fatchul Ichya, stoper sekaligus mantan kapten tim musim 2012 dan 2013, bakal berkolaborasi dengan bek kiri M. Zahrul Huda.

Advertisement

Kedua pemain ini memang belum sempat tampil bareng satu lapangan. Pasalnya, saat Persik tampil di ISL 2014, Zahrul masih berbaju Persela Lamongan. Ketika Zahrul datang di Kediri, Fatchul malah hijrah ke PSBK Kota Blitar.

Kendati begitu, mereka sering bertemu satu klub pada ajang tarkam di wilayah Kediri dan sekitarnya. Maklum, kedua pemain memang tinggal di Kota Tahu. Di Piala Kemerdekaan nanti, lini belakang PSIR yang berjulukan Dampo Awang dipastikan bakal kokoh.

"Senang bisa satu tim dengan Zahrul. Kami memang tak pernah main bareng di Persik. Tapi, kalau tarkam sering ketemu. Di Rembang nanti, saya jadi ada teman sedaerah," ucap Fatchul Ichya, yang juga pernah jadi kapten tim di PSCS Cilacap selama beberapa musim.

Baik Fatchul maupun Zahrul telah menyetorkan biodata untuk didaftarkan sebagai pemain PSIR. Namun, mereka belum berlatih bersama di Stadion Krida, markas PSIR.

"Kami akan berkumpul 8 Agustus. Kami sempat datang, tapi pulang lagi setelah ada pengumuman Piala Kemerdekaan diundur. Di PSIR kami pakai sistem gaji bulanan. Lumayan nominalnya. Cukuplah untuk menutup kebutuhan dapur," kata Zahrul Huda.

Setelah kompetisi nasional terhenti, Zahrul cukup rajin main tarkam di berbagai daerah, seperti di Lumajang, Situbondo, hingga Pulau Sapudi, Madura. Sementara Fatchul cukup di seputaran Kediri.

"Honor tarkam memang tak sebesar kalau kontrak di klub. Apalagi tarkam tak bisa diandalkan karena digelar musiman. Ya, selain cari tambahan juga untuk jaga kebugaran fisik. Kalau nanti kompetisi jalan lagi, sentuhan bola kami tak hilang," tutur Zahrul, yang diamini Fatchul.

Bagi Fatchul, pengunduran jadwal pembukaan Piala Kemerdekaan masih dimanfaatkan untuk terjun tarkam di Kabupaten Nganjuk. "Ada undangan di Nganjuk. Honornya hanya ratusan ribu rupiah. Tapi, saya tetap mensyukurinya, daripada tak ada pemasukan sama sekali,” ujar Fatchul.

Semula Piala Kemerdekaan akan dimulai pada 2 Agustus namun oleh Tim Transisi diundur jadi 15 Agustus dengan alasan menanti kelengkapan syarat administrasi dari calon peserta.

Baca Juga :

Demi Jadi Juara, Pelatih Ini Boyong Pemain ke Klub Barunya

Dihajar Pesaing, Kontestan Piala Kemerdekaan Ini Rombak Tim

Klub Ini Lebih Pilih Ikuti Tarkam daripada Piala Kemerdekaan