Bola.com, Jakarta - Bagaimana rasanya jika sesuatu yang sangat diidam-idamkan sudah tinggal sejengkal dari jangkauan tapi gagal dimiliki? Lee Chong Wei mungkin tahu jawabannya.
Pebulutangkis Malaysia berusia 32 tahun tersebut hampir memenangi segalanya dalam karier gemerlapnya di kancah badminton dunia. Tak sembarang atlet bisa menggenggam 34 titel Super Series bulutangkis seperti dirinya. Namun, Chong Wei seperti penggambaran sempurna sebuah kalimat bijak, “Tak ada manusia yang sempurna”. Lemari trofinya masih menunggu dengan penuh harap dua titel sangat bergengsi. Medali emas Olimpiade dan gelar di Kejuaraan Dunia.
Lupakan dulu tentang Olimpiade yang harus diburu tahun depan. Kejuraan Dunia sudah di depan mata. Bagi pemain yang kini menempati rangking 45 dunia tersebut, menjuarai Kejuaraan Dunia Bulutangkis bisa dibilang sebuah penasaran terbesar Chong Wei. Bayangkan saja, dia sudah tiga kali menjadi runner-up kejuaraan bergengsi tersebut.
Kekalahan di partai final tersebut terjadi di tiga edisi terakhir Kejuaraan Dunia, yaitu dua kali takluk dari Lin Dan pada 2011 dan 2013, serta sekali kalah saat meladeni Chen Long tahun lalu.
Tak heran, Chong Wei mengaku bakal fokus penuh menuntaskan rasa penasarannya tersebut saat turun bertanding di Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Istora Senayan, Jakarta, 10-16 Agustus mendatang. Mungkin Chong Wei sangat menyadari usianya tak muda lagi. Dia harus berburu dengan waktu atau akan menyimpan penyesalan sepanjang hidupnya karena gagal melengkapi lemari trofinya dengan titel Kejuaraan Dunia.
Chong Wei menegaskan bakal fokus sejak putaran awal. Meski mendapat undian yang cukup menguntungkan, tak ada kata lengah dalam kamusnya. Chong Wei, yang akan meladeni pebulutangkis Lithuania Kestutis Navickas di babak pertama, bekerja keras menganalisis kekuatan dan kelemahan sang lawan, meskipun dia diprediksi bakal melalui putaran pembuka dengan mulus.
“Hasil undian dari BWF sudah keluar. Tetapi saya tidak peduli apakah itu mudah atau tidak. Yang terpenting adalah selalu fokus sejak putaran pertama,” kata dia kepada The Star, Minggu (2/8/2015).
“Berdasarkan undian, saya tahu siapa saja pemain yang mungkin bakal saya hadapi. Sejak sekarang, para pelatih dan saya akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menganalisis lawan-lawan saya,” imbuh dia.
Selain ingin mengakhiri rasa penasaran memenangi Kejuaraan Dunia, kali ini Chong Wei juga menyimpan misi lainnya. Dia ingin naik peringkat untuk membuka jalan tampil di Olimpiade 2016 yang bakal berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil.
Chong Wei memang harus bekerja keras untuk kembali ke peringkat atas bulutangkis dunia. Seperti diketahui, kariernya sempat dihantam badai karena harus menjalani sanksi selama delapan bulan setelah ketahuan positif doping saat berlaga di Kejuaraan Dunia di Denmark pada Agustus 2014 lalu. Chong Wei cukup beruntung hanya dihukum delapan bulan. Ancaman terberat dari penggunaan doping ini bisa mencapai dua tahun.
Akibat larangan bertanding itu, peringkat pebulutangkis yang pernah menduduki rangking satu dunia itu anjlok drastis. Bahkan dia pernah terbenam ke peringkat 180 dunia. Butuh perjuangan keras untuk kembali ke tempat yang terhormat.
“Untuk kali pertama selama bertahun-tahun, saya berstatus nonunggulan di Kejuaraan Dunia. Makanya, target lain saya adalah memperbaiki rangking dunia,” beber dia.
Sejak bebas dari sanksi pada Mei lalu, Lee Cheng Woi tampil luar biasa. Dia menunjukkan kelasnya saat berlaga di Piala Sudirman, disambung mengoleksi gelar di AS Terbuka dan Kanada Terbuka. Namun, laju sensasionalnya tertahan ketika takluk dari Chen Long di perempatfinal China Taipeh Open, dua pekan lalu.
Yang jadi pertanyaan, apakah penampilan apik selama dua bulan terakhir mampu mengantar Lee Chong Wei meraih gelar di Kejuaraan Dunia yang sudah lama diimpikannya? Jawabannya ada di Istora Senayan, Jakarta, pekan depan.
Baca Juga :
Kejuaraan BWF 2015: Liliyana / Tontowi Harus Juara