Hinca Pandjaitan: Penuduh Match Fixing Kami Laporkan ke Polisi!

oleh Tengku Sufiyanto diperbarui 04 Agu 2015, 20:09 WIB
TEMUI - Federasi Sepak Bola di Indonesia (PSSI) akan menemui Presiden RI, Joko Widodo untuk menjelaskan dan melaporkan hasil keputusan PTUN. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta - Federasi Sepak Bola di Indonesia (PSSI) telah menggelar Rapat Komite Eksekutif (Exco), Senin (3/8/2015) kemarin. Selain para anggota Exco PSSI, rapat tersebut juga dihadiri PT Liga Indonesia (LI).

Dalam rapat yang memakan waktu sekitar lima jam tersebut, telah menghasilkan 15 putusan. Dalam 15 putusan tersebut ada sebuah garis besar, dimana PSSI menegaskan sikapnya terkait hasil keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), sanksi FIFA, dan dugaan kasus pengaturan skor, dan kasus tuduhan lainnya.

Advertisement

Untuk mengetahui lebih lanjut soal sikap apa saja yang dilakukan PSSI, Bola.com telah merangkum wawancara bersama Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Hinca Pandjaitan. Berikut kutipan wawancaranya:

Apa langkah selanjutnya dari PSSI setelah putusan PTUN?

Kami sudah memutuskan dalam rapat Komite Eksekutif, PSSI akan secara intensif menggelar pertemuan dengan Presiden RI, Joko Widodo untuk melaporkan dan menjelaskan bahwa SK No. 01307 Menpora soal pembekuan PSSI sudah tak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Sehingga, sepak bola di Indonesia bisa berjalan kembali dengan semestinya.

Selain bertemu Presiden Joko Widodo, apa sikap selanjutnya yang dilakukan PSSI?

PSSI akan mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum kepada Menpora, Imam nahrawi. Pasalnya, tindakan Menpora yang mengeluarkan SK Pembekuan terhadap PSSI, telah menimbulkan kerugian materil dan inmateril kepada pelaku sepak bola di Indonesia. Untuk itu, kami mengajak dan mewadahi para pelaku sepak bola yang ingin mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum kepada Menpora.

Bagaimana sikap PSSI soal tuduhan tentang Match Fixing yang diarahkan ke Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015?

Kami menugaskan Direktorat Hukum PSSI untuk melaporkan pihak-pihak yang menuduh Timnas Indonesia U-23 melakukan pengaturan skor dalam ajang SEA Games 2015 di Singapura. Kasihan, anak-anak Timnas U-23 harus dituduhkan kasus tersebut.

Bagaimana PSSI menyikapi soal dugaan kasus keuangan PSSI yang bermasalah pada bulan April 2015?

Kami bersiap menugaskan auditor PSSI untuk mengaudit keuangan pada bulan April 2015. Selain itu, kami juga meminta pihak penegak hukum, kepolisian, dan KPK untuk menuntaskan segala bentuk tuduhan yang dialamatkan kepada PSSI. Jika terbukti bersalah, kami siap menjalani hukuman. Akan tetapi jika tidak terbukti, kami meminta pihak penegak hukum untuk menangkap seluruh pelaku yang sudah menuduhkan dan menyebarkan dugaan kasus yang dialamatkan ke PSSI.

Langkah apa yang akan dilakukan PSSI untuk mendapatkan izin kompetisi ISL 2015-2016, Divisi Utama, dan Liga Nusantara?

PSSI akan berkomunikasi dengan pihak Kepolisian secara intensif untuk duduk bersama menjelaskan perkara hukum keputusan PTUN, karena itu sah merupakan keputusan hukum. Komunikasi tersebut akan kami jalin dari tingkat Polda hingga tingkah paling bawah. Sehingga kompetisi dapat berjalan dan memastikan aktifitas sepak bola di Indonesia berjalan kembali.

Apa langkah strategis PSSI ke FIFA yang menjatuhkan sanksi larangan tampil di event sepak bola internasional buat Indonesia?

Saya yang akan langsung bertemu FIFA dan AFC. Saya akan intensif menjalin komunikasi. Belum tahu seperti apa hasilnya nanti.

Baca Juga :

PT LI Akan Gulirkan Piala Indonesia Musim Depan?

Piala Presiden 2015 Jadi Turnamen Pramusim ISL 2015-2016

Wawancara Waketum PSSI Erwin Budiawan: Verifikasi Wilayah PSSI

Berita Terkait