Bola.com, Palembang - Hubungan baik antara manajemen Sriwijaya FC dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatra Selatan membuat proses pembinaan pemain usia muda tetap berjalan. Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 dijadikan manajemen Laskar Wong Kito untuk mematangkan pemain muda melalui tim Pra PON Sumsel yang kini dilatih oleh pelatih matang pengalaman, Rudy William Keltjes.
Sekalipun kompetisi Indonesia Super League (ISL) U-21 mati suri, SFC belia tak lantas layu.
"Pemain tim Pra PON Sumsel memang didominasi pemain SFC U-21 yang dalam dua musim terakhir selalu berhasil menembus final Indonesian Super League (ISL) U-21," jelas asisten manajer SFC U-21, Bambang Supriyanto.
Ke depan, pihaknya selain mentargetkan lolos babak kualifikasi PON 2016, juga memboyong kembali gelar ISL U-21 yang musim lalu harus lepas setelah dikalahkan Semen Padang U-21 di partai final.
Kegagalan mempertahankan gelar musim lalu jadi pelecut manajemen untuk lebih bersiap menatap kompetisi ISL U-21 2015-2016, jika kembali bergulir bulan Oktober mendatang. "Cuma kami berharap agar jadwal pertandingannya tidak bertabrakan dengan kualifikasi PON 2016 karena hampir seluruh pemain tergabung dalam tim Sumsel," tutur Bambang.
Menurut Bambang, saat ini pihaknya mempunyai 40 pemain binaan Asprov PSSI Sumsel akan diseleksi masuk ke dalam tim SFC U-21.
Latihan intensif pun terus dilakukan guna persiapan menyongsong ISL U-21 musim 2015-2016 dan juga Pra PON 2016. Akan tetapi, pengurus Laskar Wong Kito muda sejatinya pesimistis kompetisi usia dini yang dikelola PSSI bisa berputar dalam waktu dekat, mengingat konflik Menpora–PSSI masih terus berlangsung.
"Pemain muda butuh kompetisi yang banyak untuk meningkatkan pengalaman. Kami beruntung kemarin setelah pembekuan PSSI, yang berbarengan dengan penghentian kompetisi, ada ajang Porwil Sumsel sehingga para pemain muda kami tetap bisa merasakan atmosfer pertandingan bermutu," jelas Bambang.
Berbicara materi pemain, dalam dua musim terakhir SFC U-21 memang cukup banyak menelurkan bakat muda yang kini mentas di level ISL senior atau Divisi Utama.
Sebut saja Vava Mario dan Nofri Setiawan, duo Persija yang turut membawa SFC U21 menjadi juara di musim ISL U-21 2012-2013. Kemudian Yogi Novrian yang direkrut oleh Persela Lamongan. Lalu Teja Paku Alam, Hapit Ibrahim, Ichsan Kurniawan, Rizky Dwi Ramadhana, Manda Cingi, dan Jajang Maulana yang sudah promosi ke skuat SFC senior.
Belum lagi ditambah pilar SFC U-21 sendiri, Zalnando, yang sempat membela Timnas Indonesia U-23 di SEA Games Singapura 2015. "Saat ini, komposisi pemain lokal asal Sumsel pun terus meningkat. Untuk musim depan bahkan boleh dibilang skuat SFC U-21 berisi 90 persen binaan sendiri," tambah Bambang.
Namun, mereka harus kehilangan beberapa pemain yang menyeberang ke tim rival, Semen Padang U-21. Yakni penyerang Mariando dan kapten Timnas Indonesia U-19, Bagas Adi Nugroho.
"Saya berharap konflik sepak bola cepat diakhiri, kasihan para pemain muda yang sudah berlatih sekian tahun dan sekarang tidak punya arah yang jelas. Kompetisi sekelas Suratin dan Liga Pendidikan Indonesia pun ditiadakan, padahal pemain tidak cukup hanya bermain di ISL U-21. Situasi saat ini terus terang menyedihkan," ujar Bambang.
Baca juga:
SFC Enggan Kumpulkan Pemain Sebelum Ada Kejelasan dari PSSI
Tak Punya Klub Usai Kontrak Diputus SFC, Ini Kata Raphael Maitimo
SFC Kalem Tanggapi Ketertarikan PSM Pinang Ferdinand Sinaga