Bola.com, Jakarta - Juara dunia bertahan tunggal putri, Carolina Marin, optimistis meraih hasil terbaik di Kejuaraan Dunia BWF 2015. Meski cedera kakinya belum pulih total, Marin bertekad mempertahankan gelarnya di Istora Senayan, Jakarta, 10-16 Agustus mendatang.
"Saya memang belum pulih 100 persen, baru 80 persen. Tapi, hal paling penting tetap fokus dan berpikir jernih dalam merancang taktik terbaik untuk menghadapi lawan-lawan saya," tutur Marin, dilansir RTVE.
Setahun lalu, Marin menggemparkan dunia setelah mencatatkan diri sebagai pebulutangkis Spanyol pertama yang sukses jadi juara dunia. Di final Kejuaraan Dunia 2014 di Copenhagen, Denmark, Marin mengalahkan unggulan pertama dari Tiongkok, Li Xuerui, 17-21, 21-17, dan 21-18.
Namun, kejutan besar tersebut sepertinya sulit diulangi tahun ini. Selain faktor cedera, tuah Marin di Istora juga sudah mulai hilang.
Di ajang Indonesia Terbuka Super Series Premier (SSP) 2015, Juni lalu, pebulutangkis berusia 22 tahun itu tersingkir di babak pertama. Padahal, setahun sebelumnya, Marin keluar sebagai juara. Situasi inilah yang menjadi fokus utama Marin jelang Kejuaraan Dunia BWF 2015.
"Suasana di Istora sangat rumit," ujarnya.
"Istora itu sangat besar, penontonnya banyak dan berisik. Sulitnya lagi, anginnya juga cukup kencang. Dengan kondisi seperti itu, tentu sangat sulit bagi saya untuk mengendalikan pergerakan permainan," sambung Marin.
Tahun ini, Marin diunggulkan di posisi teratas. Usai mendapat bye di babak pertama, Marin akan menjumpai pemenang duel antara Jing Yi Tee (Malaysia) kontra Jeanine Cicognini (Italia).
Jika mampu melewati babak ini, Marin kemungkinan besar bertemu wakil Indonesia, Maria Febe Kusumastuti. Pada pertemuan pertamanya, yang terjadi di Indonesia Terbuka SSP 2014, Carolina Marin menang straight game, 21-11, 21-18.
Baca juga:
Jelang Kejuaraan Dunia 2015: India Masih Andalkan Saina Nehwal
FEATURE Kejuaraan Dunia 2015: Liliyana Ingin Menang di ‘Rumah’