[Wawancara] Kento Momota: Dukungan Fans Perempuan Semangati Saya

oleh Diya Farida diperbarui 11 Agu 2015, 07:00 WIB
Pebulutangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, saat bertanding melawan pebulutangkis Jerman, Dieter Domke, dalam Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Senin (10/8/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Jakarta - Juni lalu, publik Istora Senayan, Jakarta, sukses terhipnotis dengan penampilan pebulutangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota. Berwajah rupawan plus berpenampilan modis, Momota langsung jadi idola baru.

Namanya makin dikenal dan dibicarakan banyak orang ketika Momota merebut titel kampiun Indonesia Terbuka Super Series Premier (SSP) 2015 dari genggaman sang juara bertahan, Jan O Jorgensen. Padahal, saat bentrok di laga pamungkas turnamen nomor satu Tanah Air itu, peringkat Momota masih berada di posisi delapan dunia. Terpaut enam strip di bawah Jorgensen.

Advertisement

Namun, faktor tersebut tak lantas melunturkan semangat juang Momota. Didukung para penggemar barunya, pebulutangkis berusia 20 tahun ini berhasil memenangi gelar super series pertamanya dengan mengalahkan Jorgensen, 16-21, 21-19, dan 21-7.

Lantas, bagaimana peluangnya kali ini di Kejuaraan Dunia BWF 2015, yang kebetulan juga digelar di Istora Senayan? Berikut jawaban Momota kepada sejumlah media seusai mengamankan tempat di babak kedua kejuaraan dunia tahun ini.

Halo, Kento Momota. Selamat ya, atas kemenangan pertama kamu di Kejuaraan Dunia BWF 2015. Tadi kamu menang mudah sekali atas Dieter Domke (Jerman), dengan skor 21-17, 21-8. Apakah kamu merasa senyaman itu bermain di Istora, terutama setelah juara di Indonesia Terbuka SSP 2015, Juni lalu?

Sebetulnya pertandingan tadi berjalan tidak mudah juga. Keunggulan saya hari ini dari lawan adalah saya bisa bermain lebih sabar. Padahal, main di sini cukup sulit. Anginnya kencang. Lapangan juga agak licin. Saya tadi sempat beberapa kali terpeleset.

Menurut kamu, kemenangan di Indonesia Terbuka SSP 2015 kemarin bisa menjadi modal menjalani kejuaraan dunia tahun ini atau tidak?

Tentu bisa. Buat saya, kemenangan di Indonesia Terbuka SSP tahun ini menjadi modal yang sangat bagus. Terutama untuk menguji mental bertanding saya.

Apa perbedaan terbesar yang kamu rasakan dari pengalaman bertanding Juni lalu dengan saat ini?

Kali ini pendukung saya sepertinya lebih banyak. Banyak penonton Indonesia yang mendukung saya. Saya sangat senang dengan hal ini. Terutama dukungan para fans perempuan Indonesia yang menyemangati saya.

Juni lalu, kamu datang ke Istora untuk Indonesia Terbuka SSP 2015 tanpa membawa target juara, tapi akhirnya kamu juara. Bagaimana di kejuaraan dunia tahun ini, apa target kamu?

Target saya memenangi semua pertandingan sampai saja jadi juara dunia.

Ok. Menurut kamu, siapa pemain yang paling berat di kejuaraan dunia tahun ini?

Yang pasti pemain-pemain Tiongkok. Terutama Chen Long dan Lin Dan. Selain itu, ada Lee Chong Wei juga dari Malaysia. Sepertinya mereka inilah lawan-lawan terberat saya di Kejuaraan Dunia BWF 2015.

Baca juga:

Wawancara Ratchanok Intanon: Wang Yihan Lawan Tersulit!

Cover Story: Ganda Putri Indonesia Menantang Sejarah

FEATURE Kejuaraan Dunia 2015: Liliyana Ingin Menang di ‘Rumah’