Bola.com, Makassar - Setelah Syamsul Chaeruddin memutuskan mundur dari timnas senior pada 2010, publik sepak bola Makassar berharap Rasyid Bakri bisa meneruskan jejak seniornya itu. Kebetulan, keduanya sama-sama berposisi sebagai gelandang tengah.
Seperti Syamsul, Rasyid juga memulai karier di level nasional dengan membela timnas U-20 sampai U-23. Terakhir, Rasyid tercatat sebagai salah satu anggota skuat Merah-Putih di Asian Games 2014.
Setelah itu, pamor pemain kelahiran Gowa, 17 Januari 1991 ini sempat memudar karena lebih banyak jadi penghias bangku cadangan setelah manajemen PSM Makassar merekrut Ponaryo Astaman jelang ISL 2014. Kini, setelah Ponaryo tidak lagi berbaju PSM, pelatih Assegaf Razak berpaling ke Rasyid untuk berduet dengan Syamsul sebagai gelandang jangkar Juku Eja di Piala Presiden nanti.
Kepada Bola.com, Rasyid mengaku antusias kembali jadi pilihan utama di Juku Eja. Lalu, bagaimana dia menyikapinya agar tetap jadi starter di Juku Eja? Berikut penuturannya.
Di ISL 2014 dan 2015, Anda sangat jarang mendapat menit bermain. Ada merasa mengalami penurunan penampilan?
Tidak juga. Saya merasa penampilan dan stamina tetap normal baik di latihan maupun saat bertanding. Kalau pun saya tidak dimainkan, itu hak preogratif pelatih. Saya ambil hikmahnya saja. Itu artinya, saya harus latihan lebih keras dan fokus lagi.
Saat Anda berstatus pemain cadangan di PSM, sejumlah klub menawarkan kontrak tinggi dan peluang bermain. Kenapa Anda memilih tetap bertahan di PSM?
Sebagai putra asli Makassar, jadi pemain PSM adalah kebanggaan. Saya selalu berpikir positif bahwa suatu saat kesempatan akan datang. Dukungan orangtua dan suporter PSM yang tidak lelah memberi motivasi membuat mental saya lebih kuat dan fokus bersama PSM. Ini yang membuat saya sampai saat ini belum berpikir untuk bermain di klub lain.
Di Piala Presiden, Anda berpeluang jadi pendamping Syamsul Chaeruddin sebagai gelandang jangkar PSM. Ada komentar?
Alhamdulilah. Tapi, saya tidak mau terlena. Apalagi, di posisi gelandang, selain Syamsul, masih ada Ardan Aras. Coach Assegaf pun sudah menegaskan ke pemain, semua punya peluang sama jadi starter. Ini membuat saya merasa harus terus belajar dan mengasah kemampuan. Saya beruntung punya senior seperti Syamsul. Dia selalu memberi saya masukan dan motivasi untuk menjadi pesepak bola yang andal.
Apa target Anda bersama PSM di Piala Presiden?
Tentu saya ingin juara bersama PSM. Bukan cuma saya, seluru eleman tim dan suporter ingin gelar Piala Presiden jadi kado ultah ke-100 PSM, 2 November mendatang. Tapi, untuk saat ini, saya fokus dulu pada latihan bersama tim. Target awal saya adalah meloloskan PSM dari penyisihan grup. Apalagi, PSM akan bertindak sebagai tuan rumah.
Baca Juga :
PSM Tak Mau Gegabah Gaet Ferdinand Sinaga
PSM Gaet Empat Pemain Jebolan Liga Ramadhan
Didukung 5 Sponsor, PSM Siap Jalani ISL 2015-2016 tanpa Masalah