Bola.com, Malang - Ban kapten Arema Cronus kini mulai sering melekat di lengan Juan Revi Auriqto. Gelandang pekerja keras ini dua kali jadi kapten Singo Edan saat tampil di ajang Sunrise of Java Cup 2015 di Banyuwangi, awal Agustus lalu.
Kapten utama Arema, Ahmad Bustomi, justru hanya sekali jadi kapten di ajang tersebut. Sebab, Bustomi lebih banyak jadi pemain pengganti.
Namun demikian, Revi tak ingin besar hati dulu karena dia merasa bukan kapten utama di tim ini. "Saya kan kapten dadakan. Kalau tidak ada yang mau jadi kapten, baru saya yang ditunjuk," gurau mantan pemain Deltras Sidoarjo dan PSS Sleman itu.
Saat ini memang Arema kehilangan dua kaptennya. Victor Igbonefo yang jadi kapten utama dipinjamkan ke klub Thailand Osotspa FC sedangkan kapten ketiga, Kurnia Meiga, masih cedera lutut berkepanjangan.
Akhirnya Juan Revi yang sebelumnya menjabat kapten PSS Sleman, masuk nominasi kapten baru Arema. "Dulu saya pernah jadi kapten juga di kelompok usia tapi kalau tim senior masih jarang," imbuhnya.
Bagaimana perasaan Revi setelah beberapa kali jadi kapten Arema? Ternyata gelandang 28 tahun ini mengakui tugas itu tidak mudah lantaran dia harus banyak berkoordinasi di lapangan dengan rekan-rekannya dan pelatih.
"Harus banyak adaptasi lagi. Terutama untuk berkoordinasi dengan sesama pemain," ungkapnya.
Karena itu, Revi mengaku sebenarnya masih banyak pemain lain yang pantas jadi kapten, terutama pemain senior yang sudah kenyang pengalaman.
Hanya, tim pelatih Arema menilai beda karena sosok Revi dianggap sebagai pemain yang berkharisma dan disegani. Terutama gaya bermainnya yang keras dan lugas mencerminkan karakter pemain asli Malang.
Baca Juga :
Gaji Mulai Seret, Dokter Arema Pilih Mundur
Feature: Kanjuruhan Kembali Bersolek Jelang HUT Arema
PSSI Pertemukan Persib dan Arema di Piala Proklamasi