Kejuaraan Dunia 2015: Ketika Air Mata Rizki Amelia Tumpah

oleh Diya Farida diperbarui 11 Agu 2015, 19:40 WIB
PERPISAHAN - Kejuaraan Dunia BWF 2015 menjadi turnamen perpisahan ganda putri Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta.(PBSI)

Bola.com, Jakarta - Raut wajah sedih tak bisa ditutupi pebulutangkis ganda putri Indonesia, Rizki Amelia Pradipta, saat menjalani sesi wawancara usai menyelesaikan pertandingan pertamanya di Kejuaraan Dunia BWF 2015, yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (11/8/2015). Bersama sang 'tandem', Pia Zebadiah Bernadeth, Rizki mencatat kemenangan 21-11, 15-21, dan 21-16 atas wakil Belanda, Samantha Barning/Iris Tabeling.

Lewat kemenangan itu, Pia/Rizki melaju ke babak kedua. Menyusul Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, yang mendapat bye. Namun begitu, air mata Rizki tetap tumpah ketika salah satu jurnalis menanyakan kesannya setelah meraih kemenangan perdana di turnamen terakhirnya bersama Pia.

Advertisement

"Aduh, jangan diingatkan dong. Dari tadi saya sudah menahan supaya tidak menangis, loh. Gara-gara ingat kalau ini turnamen terakhir saya sama kak Pia," ujar Rizki, yang kemudian membenamkan kepalanya di balik punggung Pia.

Melihat reaksi melankolis Rizki, Pia pun langsung menimpali dengan jawaban jenaka. "Ah, dia sih, memang drama orangnya. Masa kami menang dia malah nangis," tutur Pia sambil tertawa.

Setelah kembali melihat senyum Rizki tersungging, Pia lalu melanjutkan sesi wawancara dengan rekan-rekan jurnalis. Kali ini dia menjawab pertanyaan-pertanyaan para kuli tinta dengan serius.

"Ya, sedih lah, akhirnya betul-betul berpisah sama Rizki. Apalagi, dia ini partner pertama saya di ganda putri. Kami juga sudah melewati banyak hal, mulai dari yang senang sampai yang sedih, ada semua. Kami sama-sama berjuang dari nol. Di awal berpasangan, kami bermain dari level sirkuit nasional, yang membuat kami pernah berminggu-minggu ikut pertandingan," ungkap Pia.

"Tapi, saya juga tidak bisa egois terhadap Rizki. Setelah saya menikah, tentu masa depan saya dan Rizki akan berjalan ke arah berbeda. Buat saya, perpisahan kami ini yang terbaik," lanjut pebulutangkis PB Jaya Raya Jakarta itu.

Pia/Rizki tak hanya kompak di lapangan, mereka juga dekat di luar lapangan. Rizki yang dulu tercatat sebagai penghuni pelatnas tunggal putri, sempat dipulangkan ke klub asalnya, Jaya Raya Jakarta pada 2010. Sedangkan Pia mengundurkan diri dari tim ganda campuran pelatnas dan kembali ke Jaya Raya Jakarta, setahun kemudian. 

Setelah itu, keduanya resmi bertandem di nomor ganda putri. Selama lebih dari empat tahun berpasangan, prestasi Pia/Rizki terbilang cukup oke. Terutama pada musim kompetisi 2012, ketika keduanya sukses menjuarai turnamen Malaysia Terbuka Grand Prix Gold dan China Taipeh Terbuka Grand Prix Gold.

Namun, jalinan kerja sama Pia/Rizki menemui kata akhir saat Rizki kembali dipanggil ke pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Cipayung, Jakarta Timur, pada Juni lalu. Menyandang label pemain nasional, Rizki disandingkan dengan Della Destiara Haris. Sementara Pia, yang bertahan di Jaya Raya, berpasangan dengan Variella Aprilsasi Putri Lejarsari.

Kini, di turnamen terakhir mereka, Pia/Rizki berharap dapat menampilkan performa terbaik. Kendati datang ke Istora Senayan tanpa target, Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta ingin menutup perjalanan kerja sama mereka di Kejuaraan Dunia BWF 2015 dengan manis.

Baca juga:

Kejuaraan Dunia 2015: Owi / Butet Waspadai Kejutan Ganda Malaysia

Kejuaraan Dunia 2015: Lin Dan Ogah Pikirkan Rekor

Kejuaraan Dunia 2015: Laju Edi / Gloria Masih Lancar