Bola.com, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas) HAM berencana mengeluarkan surat rekomendasi agar para korban pembekuan PSSI bisa bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo. Surat rekomendasi ini akan dikeluarkan melihat banyaknya korban akibat pembekuan PSSI yang dilakukan Menpora Imam Nahrawi terhadap PSSI, 17 Mei lalu.
Imbas dari pembekuan tersebut, PSSI memutuskan menghentikan roda kompetisi di Tanah Air. Hingga kini, terhitung sudah sekitar empat bulan kompetisi di Indonesia mati suri. Mulai level profesional hingga amatir.
"Kami harapkan Menpora punya hati nurani. Kami tidak berpihak ke manapun, tapi lebih ke korban yang berjumlah ribuan orang. Karena para korban ini tadinya sudah memiliki pekerjaan, namun kemudian terhenti," ucap Siane Indriani, salah seorang komisioner Komnas HAM, di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/8/2015) sore.
"Akan ada rekomendasi dan tidak menutup kemungkinan bertemu dengan Jokowi, tentu saja niatnya dialog," kata Siane yang didampingi Penasehat Komnas HAM, Mahfud MD.
Langkah yang diambil Komnas HAM sesuai dengan keinginan korban yang terkena dampak langsung pembekuan PSSI akibat konflik di level elite. Korban pembekuan PSSI antara lain keluarga pemain, wasit, hingga pelatih seperti Rahmad Darmawan maupun Sudirman, hadir di kantor Komnas HAM. Ini merupakan dialog pertama yang dibuat oleh Komnas HAM setelah pelaporan yang dilakukan para korban pada 27 Juli lalu.
Eka Wulandari, istri salah satu pemain yang tampil di Divisi Utama, turut menumpahkan keluh kesahnya soal pembekuan PSSI ini. Kondisi sepak bola Indonesia makin suram karena Kemenpora mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang memenangkan PSSI, 14 Juli lalu.
"Kalau banding, tentu prosesnya kembali lama. Saat mendengar Menpora mengajukan banding, kami terpukul. Setelah empat bulan terhentinya sepak bola Indonesia, pemasukan keluarga kami terhenti," kata Eka, yang tidak bisa menahan tangis karena konflik berkepanjangan yang terjadi antara PSSI dan Menpora.
Di sisi lain, Presiden PSSI La Nyalla Mattalitti berharap Jokowi mau membuka mata terkait permasalahan yang terjadi antara PSSI dan Kemenpora.
Ia menuding Imam yang justru disebutnya berniat merusak sepak bola Indonesia. "Bagi PSSI ini sebuah penzaliman dan Pak Jokowi pun tahu masalah ini. Ini sebuah kesewenang-wenangan," ucap La Nyalla yang didampingi oleh Sekjen PSSI, Azwan Karim.
Tim hukum Kemenpora yang hadir tidak memberikan pernyataan apapun dalam pertemuan antara Kemenpora dan PSSI yang digagas Komnas HAM ini.
Baca juga :
Menangi Gugatan di PTUN, Ini Pernyataan Ketum dan Exco PSSI
PTUN Menangkan PSSI, Kemenpora: "Kami Pertimbangkan Banding"