Curhat dan Tangisan "Korban" Konflik Sepak Bola Nasional di Komnas HAM

oleh Vitalis Yogi Trisna diperbarui 13 Agu 2015, 17:00 WIB
Eka Wulandari, istri dari pemain Martapura FC, Awaludin menangis menceritakan kondisi keluarganya kepada Komnas HAM di Jakarta, Kamis (13/8/2015). Akibat berhentinya kompetisi keluarganya mengalami kesulitan ekonomi. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani memimpin pertemuan antara Komnas HAM dengan perwakilan PSSI dan Menpora di Jakarta, Kamis (13/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan menghadiri pertemuan dengan Komnas HAM terkait konflik PSSI dengan Menpora di Jakarta, Kamis (13/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Penasihat Komnas HAM, Mahfud MD mendengarkan keluhan para pelaku sepak bola nasional saat menggelar pertemuan di Jakarta, Kamis (13/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Mantan Kiper Timnas Indonesia, Hermansyah mengikuti pertemuan dengan Komnas HAM terkait konflik PSSI dengan Menpora di Jakarta, Kamis (13/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan mengeluarkan pendapatannya saat menghadiri pertemuan dengan Komnas HAM terkait konflik PSSI dengan Menpora di Jakarta, Kamis (13/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Perwakilan wasit Samsudin dan Samsuri (kiri) menceritakan kondisi ekonomi mereka setelah berhentinya kompetisi sepakbola nasional kepada Komnas HAM saat mengadakan pertemuan di Jakarta, Kamis (13/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Perwakilan tim hukum Kemenpora turut menghadiri pertemuan dengan Komnas HAM terkait konflik PSSI dengan Menpora di Jakarta, Kamis (13/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)