Bola.com, Jakarta Raheem Sterling seketika menjadi buah bibir dalam bursa transfer musim panas kali ini. Sebelum resmi dibeli Manchester City dari Liverpool yang memecahkan rekor transfer termahal pemain Inggris, pemuda kelahiran Jamaika, 20 tahun lalu ini sempat diberitakan meminta kenaikan gaji selangit dan menolak tampil dalam pertandingan pramusim Liverpool.
Kepindahan Sterling ke kubu Manchester biru disambut gembira sang manajer, Manuel Pellegrini. Pria asal Cile itu menyebutkan manajemen The Citizens telah bertindak tepat dalam bursa transfer dan memprediksi masa depan City akan cerah dengan kedatangan Sterling.
Dengan nilai transfer sebesar 49 juta poundsterling, tak heran banyak pihak yang mempertanyakan apakah Sterling layak menyandang label pemain Inggris termahal. Berikut ulasan statistiknya selama memperkuat Liverpool.
Memulai debutnya di musim 2011-2012, Sterling menembus tim regular di musim 2012-2013 dengan total 24 kali penampilan di liga. Hingga musim lalu dimana ia bermain sebanyak 35 pertandingan, ia mencatatkan total 92 kali penampilan dengan 7014 menit bermain atau rata-rata 78 menit per pertandingan di Liga Primer.
Bersama tim senior kubu Anfield, selama tiga musim ia total menyarangkan 18 gol dan 14 assist. Catatan gol terbaiknya dilakukan pada musim 2013-2014 dengan sembilan gol. Sedangkan catatan umpan yang membuahkan gol terbanyak tercipta pada musim 2014-2015 dengan tujuh assist.
Di sisi lain, tusukan dari sisi sayap dengan kecepatan, permainan sentuhan satu-dua dan dribelnya menjadi andalan Raheem Sterling dalam membongkar pertahanan lawan. Musim lalu, ia membuat 75 peluang dengan rata-rata 2,4 tembakan tepat sasaran dan 25,5 operan sukses dengan rasio kesuksesan sebesar 81% dalam setiap pertandingan. Ia musim lalu juga tercatat melakukan 103 kali sukses melewati pemain lawan dengan rasio kesuksesan sebesar 50%.
Selama tiga musim, pemain yang bisa bermain sebagai gelandang serang dan penyerang ini mencatatkan rata-rata 54,3 peluang, 82% operan sukses dan 80 kali dribel sukses dengan persentase 53% dalam setiap musimnya. Catatan tersebut bukanlah rekor yang buruk untuk pemain yang belum genap 20 tahun.
Kebiasaannya dalam melakukan akselerasi seringkali memaksa pemain bertahan lawan tak punya pilihan selain melakukan pelanggaran untuk menghentikannya. Dengan tubuh mungil dan bertinggi 170 cm, musim lalu Sterling dilanggar total sebanyak 97 kali atau rata-rata 2,7 kali per pertandingan.
Meski demikian, pemain yang telah memperkuat tim nasional Inggris sebanyak 16 kali dan mencetak satu gol ini dinilai memiliki kelemahan dalam melakukan umpan silang dan berduel udara. Musim lalu di Liga Inggris, Sterling hanya melakukan rata-rata 0,5 umpan silang dalam setiap pertandingan dan hanya memenangkan 5 kali duel udara dari 30 kali percobaannya sepanjang musim.
Tak hanya itu, ia pun dinilai lemah dalam membantu pertahanan. Tercatat pada musim 2014-2015 lalu, Sterling melakukan 52 percobaan tekel dimana 45 diantaranya berbuah pelanggaran dan lima kartu kuning.
Kelemahan tersebut sepertinya tidak akan berdampak banyak bagi Manchester City mengingat juara Premier League musim 2013-2014 lalu ini memiliki barisan pertahanan yang kokoh. Dengan demikian, Sterling kemungkinan besar akan lebih difokuskan untuk menemani Sergio Aguero di lini depan.
Dengan potensi yang dimilikinya dan didukung oleh kualitas para pemain City, Sterling diyakini akan lebih berkembang dan menjadi sosok penting kesuksesan Man City bersaing di Premier League dan Liga Champions musim 2015-2016.
Menarik untuk ditunggu apakan harga mahal yang dibayar City untuk mendapatkan jasanya mampu dibayar Raheem Sterling di atas lapangan.
Baca Juga:
Debut Raheem Sterling di Manchester City Tuai Pujian
Pellegrini Pede Sterling Bakal Main Bagus Sesuai Harganya
Penyesalan Terbesar Rafael Benitez Bernama "Raheem Sterling"