Bola.com, Madiun - Tim Transisi tampaknya harus lebih banyak belajar bila ingin mengelola sepak bola profesional Indonesia. Garapan awal turnamen Piala Kemerdekaan yang bakal diputar 15 Agustus besok secara serentak di enam kota mendapat sorotan dari para peserta. Terutama soal penginapan kontestan.
Kebijakan Tim Transisi menempatkan beberapa tim di hotel yang sama dikeluhkan para peserta. Grup A yang digelar di Medan misalnya, lima kontestan menginap di Hotel Tiara, Medan, minus tuan rumah PSMS yang tinggal di mes klub.
Grup B yang digelar di Cilegon, sempat terdengar kabar tiga tim dialokasikan satu atap di hotel yang sama. Dari Grup D yang dihelat di Madiun, tiga peserta yakni Persepam Madura Utama, PSS, dan Persatu, diberi jatah di Hotel Merdeka. Meski akhirnya manajemen Persatu Tuban minta pindah ke Hotel Kartika.
"Saya tak tahu, ini sebuah kesengajaan karena Tim Transisi ingin memberi keadilan kepada para peserta atau apa? Yang jelas, dari sisi apapun kebijakan ini tak lumrah. Apalagi lima tim itu juga makan di ruangan yang sama. Saya khawatir jika ada keributan di lapangan bisa berimbas sampai di hotel karena kami berada di penginapan yang sama," ungkap Veky Pangandaheng, manajer Kalteng Putra.
Manajer PSS, Sukoco, tak bisa berbuat apa-apa. Meski pihaknya menerima fasilitas yang disediakan Tim Transisi, secara pribadi penempatan PSS satu hotel dengan Persepam membuat risih. Apalagi PSS bakal mengawali pertandingan melawan Persepam MU.
"Kami memang berbeda lantai dengan Persepam. Mereka lantai satu, kami lantai tiga. Tapi, tidak menutup kemungkinan tiap hari pemain dan ofisial kedua tim sering bertemu. Sebelumnya, kami juga makan di ruang yang sama, tapi saya minta kepada pihak hotel agar tim PSS diberi tempat lainnya. Saya dengar di Cilegon juga terjadi hal serupa," tutur Sukoco.
Pelatih Persepam, Jaya Hartono, lebih rikuh lagi. Apalagi dia sempat menukangi PSS saat persiapan pentas Divisi Utama yang bubar kemarin. "Secara pribadi, saya baik dengan pengurus PSS dan pemainnya karena saya kemarin melatih di sana. Tapi, sekarang saya di Persepam. Ini yang membuat saya serba salah," ucap Jaya.
Kejadian semacam ini bisa jadi tak lumrah buat klub-klub di Tanah Air, khususnya buat kontestan Piala Kemerdekaan. Namun, sebagai gambaran, saat SEA Games 2015 lalu, seluruh tim peserta cabang olahraga sepak bola juga berada di hotel yang sama, hanya dibedakan lantai. Begitu pula dengan cabor lain yang memang disatukan oleh panpel SEA Games Singapura dalam hotel sama menurut cabor masing-masing.
Baca Juga :
Gagal Rayu Kiper Persepam, Martapura FC Gaet Eks Kiper Persijap
Panpel Madiun Siapkan Tiket Terusan dan Tempat buat Suporter Tamu
Latih Tim Piala Kemerdekaan, Pelatih Ini Khawatir Disanksi PSSI