Bola.com, Manchester - Setelah absen selama satu musim berlaga di Liga Champions, Manchetser United kembali unjuk gigi di kompetisi elite antar klub Eropa tersebut. Namun, Setan Merah harus mengawali kiprahnya dari babak playoff.
Club Brugge adalah tim yang akan bersua dengan Wayne Rooney cs. di Old Trafford, Rabu (19/8/2015) dini hari WIB. Ini adalah pertemuan keempat MU melawan tim asal Belgia di kandang sendiri, setelah sebelumnya tiga kali bersua dengan tim dari negaranya Marc Wilmots tersebut.
Manchester United sukses memenangkan semua pertemuan dengan tim Belgia di Old Trafford. Catatan yang bagus bagi anak asuh Louis van Gaal.
Tulisan kali ini akan membahas mengenai tiga pemain The Red Devils yang memiliki catatan statistik yang menonjol di dua pertandingan pembuka Premier League musim ini. Kata menonjol di sini tidak melulu merujuk pada pemain dengan performa yang mengesankan, tetapi juga pemain dengan performa mengenaskan.
Jika berbicara mengenai pemain yang mengesankan di dua pertandingan awal United, kita bisa mengangkat beberapa nama, seperti: Matteo Darmian, Morgan Schneiderlin, Dalley Blind, atau Chris Smalling. Jika berbicara mengenai nama-nama yang masih belum memenuhi ekspektasi, nama seperti Wayne Rooney dan Memphis Depay mungkin bisa dijadikan sebagai kandidat.
Dalam tulisan kali ini, Labbola akan membahas tiga pemain dengan statistik paling menonjol. Tiga nama tersebut adalah Chris Smalling, Juan Mata dan Wayne Rooney.
***
Chris Smalling, Pemimpin baru lini belakang Setan Merah
Lini belakang menurut sebagian besar pendukung Manchester United sebagai sektor terlemah. Meski secara kuantitas, jumlah bek United bisa dikatakan lebih dari cukup, tapi secara kualitas banyak pihak yang masih menyangsikan.
Tapi, apa yang diperlihatkan lini belakang MU dalam dua pertandingan awal di liga seolah membuat kita terheran-heran. Sejauh ini, lini belakang United tampil apik, bermain solid dan taktis serta mampu menjaga cleansheet.
Nama Chris Smalling, tidak bisa dilepaskan dari performa mengesankan lini belakang Setan Merah. Berduet bersama bek tengah “dadakan”, Dalley Blind, sejauh ini Smalling bermain taktis dan disiplin. Dari dua pertandingan yang telah dilaluinya, Smalling sukses memenangkan empat kali tekel dari enam kali percobaan.
Pemain bernomor punggung 12 tersebut menjadi satu-satunya pemain non-kiper yang selalu bermain penuh yang sejauh ini belum melakukan pelanggaran sama sekali. Sebuah prestasi yang patut diparesiasi, melihat performanya di musim lalu, di mana Smalling pernah sekali menerima kartu merah.
Smalling pun semakin menunjukkan kedewasaannya menjadi seorang pemain belakang. Mantan pemain Fulham tersebut, tercatat sudah melakukan 17 kali sapuan. Angka tersebut merupakan capaian terbaik di antara pemain MU lainnya. Selain itu, Smalling juga terhitung baik dalam mendikte arah bola, dengan melakukan enam intersep.
Di udara pun, Smalling juga terbilang handal. Dia memenangkan 62,5% duel udara, dan itu juga menjadikannya sebagai pemain United dengan persentase tertinggi dalam hal duel udara.
Jika performa konsisten diperlihatkan kapten ketiga Manchester United ini (selain sukses menghindari cedera-cedera tentunya), bukan tidak mungkin dia akan menjadi jawaban dari kebutuhan akan bek tengah bertipe pemimpin di The Red Devils saat ini.
***
Juan Mata, Aktif dalam menyerang maupun bertahan
Menyebut Juan Mata sebagai salah satu pemain yang performanya memuaskan sejauh ini memang masih mengundang perdebatan. Namun ada satu hal yang menarik untuk memasukkan Mata ke dalam daftar pemain MU dengan statistik menonjol.
Statistik menyerang dan bertahan yang nyaris sama baik, menjadikan kami memilih Mata. Gelandang asal Spanyol itu adalah pemain yang “dibuang” Jose Mourinho dari Chelsea dengan alibi jika kemampuan bertahannya kurang baik ketimbang Oscar saat itu.
Namun, setelah satu setengah tahun di Manchester United, Mata ingin membuktikan jika ucapan Mou salah. Sejauh ini dari dua pertandingan awal United, Mata memang membuktikannya. Mata yang berposisi di sayap kanan (posisi yang sebenarnya bukan posisi terbaiknya), dipaksa van Gaal tidak hanya menyerang, tapi juga bertahan.
Enam intersep sudah dia lakukan sejauh ini, angka tersebut sama dengan yang dilakukan Smalling. Hanya Morgan Schneiderlin yang mampu melampui jumlah intersep milik mereka berdua (delapan kali).
Selain itu, Mata juga aktif menghentikan pergerakan lawan. Dia bahu-membahu bersama Matteo Darmian di sisi kanan pertahanan The Red Devils. Mata sejauh ini sudah memenangkan empat kali tekel dengan persentase kesuksesan 40%.
Lini depan sejauh ini menjadi masalah utama MU. Hanya mampu mencetak dua gol dari dua pertandingan membuat statistik lini depan United relatif buruk. Namun, Mata bisa dikatakan salah satu pemain Setan Merah yang baik dalam menyerang.
Dia sejauh ini sudah tiga kali mengkreasikan peluang, satu di antaranya menjadi assist untuk gol Adnan Januzaj dan sisanya menjadi umpan kunci. Dan Mata juga menjadi satu-satunya pemain MU yang sejauh ini sukses melepaskan umpan terobosan dengan rataan satu umpan per pertandingan.
Hal itu tidak mengherankan karena filosofi bermain Van Gaal yang lebih memilih untuk melakukan umpan aman ketimbang memilih melepaskan umpan yang beresiko. Maka tidak heran jumlah persentase umpan sukses Mata mencapai 89%.
*****
Wayne Rooney, hilangnya insting gol sang kapten
Jika suatu polling diadakan mengenai siapa pemain terburuk Manchester United sejauh ini, nama Rooney tampaknya akan muncul sebagai kandidat kuat. Sebabnya, performa Wazza sebagai striker tunggal yang begitu menyedihkan.
Rooney sejauh ini bahkan hanya baru melepaskan dua tembakan, tanpa satupun yang menuju ke gawang. Ini jelas sangat mengkhawatirkan bagi sang kapten, setelah di awal musim dengan yakin berjanji bakal mencetak setidaknya 20 gol.
Memang terlalu cepat untuk menjustifikasi Rooney gagal. Tapi jika Rooney tak mengubah cara bermainnya sekarang, bukan tidak mungkin janji 20 gol itu hanya akan menjadi impian belaka.
Bermain cukup lama sebagai gelandang serang atau bahkan sempat sebagai gelandang bertahan, secara tidak langsung mengikis insting gol Rooney dan menggantinya menjadi insting pelayan. Rooney tercatat melakukan empat umpan kunci sejauh ini dan menjadikannya pemain MU dengan jumlah umpan kunci terbanyak sejauh ini.
Memang bagus secara angka, tapi mengingat dia adalah seorang penyerang tunggal, maka statistik itu tak bisa terlalu dibanggakan, karena yang diharapkan dari seorang penyerang tunggal adalah gol. Dari segi pergerakan tanpa bola, Rooney sejauh ini masih jauh dari harapan.
Empat kali terjebak offside sejauh ini mengindikasikan Rooney tidak cukup cermat dalam mencari ruang untuk menerobos ke kotak penalti lawan. Lini tengah Manchetser United yang saat ini sudah sangat kuat dan berkualitas seharusnya bisa meringankan pekerjaan Rooney, andai dia bisa mendapatkan chemistry dengan para gelandang.
Selain itu, dari catatan statistik, Rooney menjadi pemain paling sering kehilangan bola. Rooney sejauh ini sudah enam kali kehilangan bola. Hanya Memphis Depay (7 kali) yang angka kehilangan bolanya melibihi kapten timnas Inggris itu.
Pertandingan melawan Brugge ini seharusnya menjadi ajang bagi ayah dari Kai dan Klay ini untuk membuktikan diri bahwa dia pantas menjadi pilihan utama di lini serang Setan Merah. Mengharapkan keran gol yang kembali terbuka dari Rooney tentu menjadi harapan setiap pendukung United.
Namun, jika harapan itu belum kesampaian, setidaknya Rooney bisa memperbaiki kelemahannya sejauh ini, seperti pergerakan tanpa bola, kemampuan menguasai bola dan tentunya mengembalikan insting penyerang ganas yang sempat melekat pada dirinya ketika remaja dulu.
Baca Juga:
Prediksi MU vs Club Brugge: Saatnya Unjuk Gigi di Eropa