Bola.com, Jakarta - Piala Proklamasi yang sempat direncanakan PSSI digelar pada 22 Agustus 2015 akhirnya dipastikan batal terwujud. Pembatalan laga yang semula jadi salah satu dari 15 rekomendasi Komite Eksekutif PSSI pada 3 Agustus lalu ini, dikarenakan dua hal utama, yakni terkait perizinan dan siaran langsung televisi.
Sekjen PSSI, Azwan Karim, mengungkapkan Mabes Polri hingga saat ini masih melakukan kajian terhadap PSSI terkait putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap SK pembekuan Menpora.
Sebagai salah satu syarat menggelar pertandingan, PSSI wajib meminta izin ke Mabes Polri. Namun, karena kondisi itu, proses perizinan yang sudah dilakukan PSSI ke Polri hingga kini belum jelas. Ditambah, adanya keberatan dari pihak Kemenpora atas rencana pertandingan Piala Proklamasi, membuat izin makin susah diperoleh PSSI.
Selain itu, tidak adanya kesepakatan antara waktu penyelenggaran pertandingan dengan pihak calon stasiun televisi yang diplot menyiarkan laga ini, ikut jadi alasan pembatalan Piala Proklamasi.
Azwan menjelaskan stasiun televisi meminta kick-off laga pada malam hari sedangkan PSSI hanya bisa menggelar pertandingan pada sore hari. Itu pun dengan catatan, PSSI bisa mendapatkan izin dari kepolisian RI.
"Padahal, waktunya sudah mepet karena sesuai rencana Piala Proklamasi digelar pada 22 Agustus. Apalagi Persib dan Arema juga akan bermain di Piala Presiden. Jadi, keputusan terbaik adalah membatalkan Piala Proklamasi," tutur Azwan.
Rencana awalnya laga gagasan PSSI tersebut, yang mempertemukan Persib Bandung dan Arema Cronus, bakal dilaksakan pada l 15 Agustus 2015, atau sebelum hari ulang tahun Republik Indonesia ke-70. Namun, batal terlaksana karena Persib menolak bermain di tanggal tersebut.
Setelah itu PSSI memundurkan Piala Proklamasi menjadi 22 Agustus 2015 agar partai yang mempertemukan juara ISL 2014 dengan juara Inter Island Cup 2014 tersebut bisa terlaksana. Akan tetapi, kenyataannya laga ini tetap batal juga.
Baca Juga :
Demi Piala Proklamasi, PSSI Terus Lobi Persib Bandung