Pemain Satu Ini Curhat Honornya Ditunggak di Piala Kemerdekaan

oleh Gatot Susetyo diperbarui 22 Agu 2015, 09:11 WIB
KOMITMEN - Suheri Daud gusar karena Madiun Putra menghianati komitmen bayaran saat dirinya tampi di Piala Kemerdekaan. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Madiun - Keputusan manajemen Semen Padang tak ikut turnamen Piala Presiden tak membuat para pemainnya menganggur. Sebaliknya, klub-klub berebut untuk merekrut penggawa klub berjulukan Kabau Sirah itu.

Salah satu pemain Semen Padang, Suheri Daud, sejak jauh hari telah merapat ke Madiun Putra FC (MPFC) yang tampil di Piala Kemerdekaan. Suheri termasuk satu dari delapan pemain yang diputus kontraknya oleh Semen Padang pasca terhentinya ISL 2015.

Advertisement

Di MPFC, yang berjulukan The Blue Force itu, Suheri mendapat honor Rp 12 juta untuk tampil sebanyak lima kali pertandingan pada penyisihan Grup D yang digelar di Stadion Wilis Madiun, 15-27 Agustus 2015.

"Saya diajak coach Dino Safriyanto ke Madiun. Karena tawaran yang diberikan klub ini cukup menarik, akhirnya saya pilih ke Madiun,” ungkap pemain asal Aceh ini.

Namun, ketika ditemui Bola.com, Suheri mengeluhkan komitmen yang tak dipenuhi manajemen MPFC. Sesuai kesepakatan, kata Suheri, honor tampil akan diberikan tiap bertanding. Namun, setelah dua kali membela MPFC, baru sekali uang tampil itu diserahkan.

"Saya baru menerima Rp 4 juta. Saya sudah menagih honor berikutnya, tapi pengurus dengan berbagai alasan belum memberikan hak saya itu. Katanya honor semua pemain akan dibayarkan setelah match fee dari Tim Transisi cair. Padahal, sejak awal tak ada komitmen honor diambil dari uang Tim Transisi. Saya dengar dari teman-teman, peserta lain sudah dapat uang dari Tim Transisi," ucap striker berusia 29 tahun itu.

Keterlambatan pembayaran honor ini, lanjut Suheri, sangat mengganggu pikirannya. Apalagi dia datang jauh dari Padang untuk mencari uang di Madiun.

"Teman-teman setim sempat mau mogok saat melawan PSS. Kami mau main setelah pengurus memberi pinjaman uang, meski jumlahnya tak seberapa. Saya tak tahu kapan manajemen membayar hak saya lagi. Saya juga pusing, tiket pesawat pulang juga belum jelas. Kalau tahu di Madiun seperti ini, seharusnya saya bersabar menunggu lamaran di klub yang ikut turnamen Piala Presiden. Apalagi banyak pemain Semen Padang yang diambil klub-klub yang main di turnamen itu," ungkap Suheri dengan nada menyesal.

Jika menjelang babak penyisihan Grup D Piala Kemerdekaan di Madiun ini berakhir, tapi haknya belum dipenuhi, dia tak tahu harus berbuat apa. "Ya, kalau tak dilunasi, saya tak harus tidur di mana dan bagaimana pulangnya. Karena yang mengajak coach Dino, saya serahkan dia untuk ikut membantu," katanya.

Baca Juga :

Mantan Kiper Persik Ingin Permalukan Madiun Putra

Osas Saha Bikin Madiun Putra Puyeng

Wasit Tak Jeli, Pemain Ini Tak Ditegur Pakai Kostum Pemain Lama