Petinggi Polisi Militer Pimpin Komite Wasit Piala Presiden

oleh Ario Yosia diperbarui 22 Agu 2015, 10:05 WIB
CEO Mahaka Sports & Entertainment, Hasani Abdulgani menunjukkan surat rekomendasi dari BOPI untuk menggelar Piala Presiden 2015. (Bola.com/Muhammad Ridwan)

Bola.com, Jakarta - Untuk mengantisipasi kemungkinan mencuatnya berbagai kasus pelanggaran fair play di Piala Presiden 2015, Mahaka Sports and Entertainment telah membentuk perangkat penegak disiplin independen. Komisi Disiplin, Komisi Banding, dan Komite Wasit, bentukan sang promotor akan mengawasi setiap laga turnamen.

Pembentukan perangkat penegak disiplin telah dilaporkan kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). “Nama-nama personelnya sudah kami serahkan ke BOPI. Tujuan utamanya untuk memastikan tiap tim kontestan Piala Presiden tunduk pada aturan baku penegakan disiplin. Kami tidak ingin turnamen berjalan amburadul tanpa aturan yang jelas,” kata Hasani Abdulgani, CEO Mahaka.

Advertisement

Mahaka yang menyusun detail aturan regulasi turnamen, termasuk di antaranya pengaturan aturan disiplin di lapangan. Figur yang duduk di jajaran Komisi Disiplin dan Banding Piala Presiden, menurut Hasani berasal dari tim legal induk Mahaka.

“Pihak luar dipakai hanya untuk Komite wasit. Sementara Komisi Banding dan Disiplin dihuni orang-orang legal Mahaka. Bukan Mahaka Sport, tapi holding dari perusahaan kami yang memang punya kompetensi segala sesuatu yang berkaitan dengan hukum," jelas Hasani.

Hasani menambahkan Komite Wasit nantinya dipimpin oleh Kolonel korps Polisi Militer, Rudi Yulianto. “Ia akan didampingi orang-orang yang memahami dunia perwasitan," ujarnya.

Mahaka disebut Hasani juga sudah menggandeng konsultan auditor Price Water House. “Kalau soal keterbukaan, tidak perlu khawatir karena kami bekerja sama dengan Price Water. Laporan akan berasal dari Price Water. Mereka pihak ketiga dan punya nama serta bisa dipertanggungjawabkan. Jadi tidak perlu ada perdebatan lagi soal audit keuangan Mahaka sebagai penyelenggara Piala Presiden," ungkap Hasani.

PSSI dan Tim Transisi Kemenpora tahu soal pembentukan perangkat penegak disiplin di ajang Piala Presiden. Sebagai promotor yang tidak terlibat dalam pusaran konflik sepak bola nasional Mahaka tidak ingin menyakiti pihak mana pun. "Pada prinsipnya kami menggelar turnamen dengan tujuan baik, untuk mengisi waktu kosong di saat kompetisi ISL dan Divisi Utama terhenti," ungkap Hasani.

Baca Juga:

Persebaya Diganjal Ikuti Piala Piala Presiden?

BOPI Belum Keluarkan Rekomendasi Piala Presiden 2015

CEO Mahaka: Ingin Untung? Klub Harus ke 8 Besar Piala Presiden