Bola.com, Makassar - Striker muda PSM Makassar, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, akhirnya bergabung dalam latihan reguler Juku Eja di Stadion Andi Mattalata Mattoangin, Senin (24/8/2015).
Striker timnas U-23 di SEA Games 2015 ini absen sejak PSM menggelar latihan perdana, Rabu (26/7/2015) karena memperkuat Garuda All Star di Banyuwangi, dilanjutkan dengan mengikuti ujian semester di Fakultas Ilmu Olahraga di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan ikut seleksi TNI AD.
Padahal, peluang Muchlis yang terikat kontrak di PSM sampai 2017 jadi starter terbilang besar. Selain perfomanya yang meningkat, Muchlis adalah striker murni yang tersisa setelah manajemen PSM memutus kontrak Nemanja Vucicevic dan Johan Yoga Utama. Pelatih PSM, Assegaf Razak, sempat 'melupakan' sosok Muchlis terkait aktivitas personal sang bomber.
Lalu kenapa Muchlis memutuskan kembali ke Makassar di saat semestinya fokus untuk mengejar impian lain sebagai prajurit TNI? Siapkan striker berusia 19 tahun ini bersaing dengan rekrutan anyar PSM, Ferdinand Sinaga, sebagai bomber utama PSM. Berikut penuturan eks striker timnas U-19 ini kepada Bola.com.
Kenapa Anda kembali bergabung di PSM? Bagaimana dengan rencana terkait seleksi TNI?
Sepulang ujian semester di UNY, saya sempat terpikir menerima tawaran ikut seleksi TNI AD. Saya pun meminta izin ke manajemen PSM agar bisa mengikuti prosesnya. Tapi, ternyata saya terkendala administrasi kependudukan. Dan saya tidak bisa memenuhi tenggat waktu untuk mengurusnya. Mungkin ini sudah jalan-Nya. Apalagi saya masih muda. Masih ada kesempatan ikut seleksi berikutnya. Saya ambil hikmahnya saja. Artinya, saya bisa fokus membela PSM di Piala Presiden.
Sebulan lebih Anda absen dalam latihan PSM. Yakin tidak ada masalah dengan kebugaran?
Insya Allah tidak ada masalah karena saya tetap menjaga kondisi agar tetap bugar. Saat bergabung di Garuda All Star saya kan tetap latihan. Begitu pun ketika di Yogyakarta, di sela-sela kesibukan ujian, saya dan teman-teman eks timnas U-19 lainnya berlatih ringan bersama. Saat pulang ke rumah orangtua, saya juga tetap berlatih untuk menjaga kondisi.
Khusus di Piala Presiden, Manejemen PSM mendatangkan Ferdinand Sinaga. Anda merasa mendapat pesaing?
Tentu tidak. Saya malah merasa senang bisa satu tim dengan pemain terbaik LSI 2014. Sebagai pemain muda, bagi saya ini kesempatan terbaik untuk belajar dan menimba pengalaman dari Ferdinand.
Bukankah dengan adanya Ferdinand, peluang Anda jadi starter di PSM jadi sulit?
Saya masih muda. Yang terpenting buat saya saat ini adalah berlatih keras untuk mendapat kesempatan tampil bersama PSM. Soal jadi starter atau tidak, terserah pelatih yang menentukan.
Coach Assegaf Razak merencanakan Anda tampil bersama dengan Ferdinand. Ada komentar soal itu?
Bukan wewenang saya untuk berkomentar soal strategi tim. Pelatih pasti lebih tahu apa yang terbaik buat tim.