Bola.com, Madiun - Manajer Tim Persatu Tuban, Fahmi Fikroni, percaya dengan kinerja Tim Transisi. Terutama soal pelunasan match fee bagi kontestan Piala Kemerdekaan. Jika tiap tim berlaga sebanyak lima kali di babak penyisihan grup, total per peserta bakal mengantongi Rp 250 juta karena tiap pertandingan dihargai Rp 50 juta.
"Saya percaya Tim Transisi dan EO Cataluna Sportindo tak akan ingkar janji. Apalagi Ketua Tim Transisi Bibit Samad telah mengungkapkan alasan keterlambatan pembayaran uang tanding bagi peserta karena proses perbankan yang cukup rumit. Saya menyadari ini agenda pertama yang digelar Tim Transisi. Jadi masih banyak kekurangan yang harus dibenahi kemudian hari," tutur Fahmi.
Kendati begitu, anggota DPRD Kabupaten Tuban ini mengaku bukan match fee yang dikejar. Ada kepentingan lebih besar yang diusung klub berjuluk Laskar Ronggolawe ini ambil bagian di Piala Kemerdekaan.
"Sejak kompetisi Divisi Utama gagal diputar PSSI, kami kelabakan. Kami harus menjaga komitmen dengan sponsor yang telah mengiventasikan dana untuk Persatu. Makanya, ketika Tim Transisi menyelenggarakan Piala Kemerdekaan, kami langsung menyatakan ikut. Apalagi saya peduli dengan nasib pemain yang terlantar sebagai dampak penghentian kompetisi," ungkapnya.
Persatu yang diproyeksikan tampil di Divisi Utama 2015, telah menggandeng tiga sponsor seperti Semen Indonesia, PT ALS, dan Telkomsel. Sebagai tanggung jawab profesional, manajemen Persatu harus mengaktifkan kegiatan baik mengikuti turnamen maupun uji coba.
"Dana dari sponsor telah kami pakai persiapan tim Divisi Utama lalu. Baik untuk seleksi, pembayaran kontrak pemain, dan operasional lain. Kami harus menjaga kepercayaan kolega jika tahun berikutnya ingin bisa memperpanjang kerja sama tersebut. Kami harus jaga hubungan baik tersebut karena sebagai klub di daerah, Persatu butuh kerja keras untuk meyakinkan sponsor tersebut,” papar Fahmi.
Baca Juga :
PSS Sleman Tampil Ala Kadarnya Gara-Gara Match Fee Telat
Ambisi Besar Persatu Tuban di Piala Kemerdekaan
Persatu Ikut Piala Kemerdekaan : "PSSI Mohon Dengarkan Kami"