Bola.com, Jakarta - Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Ahmad Yulianto, menyebut ada dua orang wasit yang tidak layak memimpin Piala Kemerdekaan. Kedua orang itu adalah Aris Munandar dan Bagong Yuwono.
Yulianto menjelaskan Aris Munandar telah dilarang menggeluti dunia sepak bola sejak tahun 2014. Alasannya, Aris terbukti menerima suap dari pihak ketiga sebesar Rp 50 juta.
Meski begitu, Aris tetap ditunjuk penyelenggara Piala Kemerdekaan untuk menjadi inspektur wasit di partai Persidago Gorontalo melawan Yahukimo FC pada 18 Agustus pukul 15.00 WIB. Bahkan, di laga lain yang dipertandingkan pada hari dan jam yang sama, mempertemukan antara Persika Karawang kontra Cilegon United, nama Aris juga tercatat sebagai inspektur pertandingan.
"Berdasarkan match summary yang ada, saudara Aris ada di dua pertandingan itu. Tapi, mana mungkin hal itu bisa terjadi karena pertandingannya berjalan di jam yang sama," kata Yulianto di kantor PSSI, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Untuk kasus Bagong Yuwono, Yulianto mengatakan Bagong dihukum karena ia menerima dan menyebarluaskan uang suap di tahun 2013.
"Saudara Bagong mendapat hukuman larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama lima tahun sejak 2013. Tapi, setelah banding ia hanya disanksi empat tahun," ujarnya.
Komdis PSSI mengungkapkan kasus itu menjadi temuan pihaknya. Komisi peradilan di PSSI itu mengklaim berhak untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sehingga wasit yang dinyatakan terhukum oleh PSSI bisa beraktivitas menjalankan tugasnya seperti biasa di Piala Kemerdekaan.
"Bagaimana panitia Piala Kemerdekaan membiarkan mereka bertugas tanpa mengetahui sanksi itu?" tanya Yulianto.
Di sisi lain, Komdis PSSI juga mengungkapkan akan memanggil Bambang Suryo untuk dimintai keterangan soal match fixing. Pasalnya Bambang tidak hadir lagi pada pemanggilan Komdis hari ini.
"Bambang tadi memberi penjelasan ke kami tidak bisa hadir. Karena itu kami akan memanggilnya pada Kamis pekan depan untuk dimintai keterangan," tutur Yulianto.
Bambang Suryo diketahui sebagai pria yang melaporkan dugaan pengaturan skor timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2015 ke Bareskrim Mabes Polri. Ketika itu, seusai menjalani SEA Games di Singapura, Evan Dimas dkk. yang menduduki posisi keempat, diterpa gosip tak sedap. Timnas U-23 dikabarkan terlibat pengaturan pertandingan.
Selain Bambang Suryo yang selama ini muncul ke permukaan dengan inisial "BS", Komdis PSSI pada hari ini juga menjadwalkan pemanggilan kembali wasit Solikin. Bila Bambang dipanggil atas laporannya ke Bareskrim soal match fixing, Solikin dipanggil atas pernyataannya terkait adanya upeti yang melibatkan mantan wasit nasional, Jimmy Napitupulu.
Pada Kamis (3/9/2015) Komdis PSSI akan menjatuhkan hukuman untuk Solikin karena yang bersangkutan sudah beberapa kali tak menghadiri pemanggilan.
Baca Juga :
Usut Kasus Match Fixing, PSSI akan Panggil PT LI dan Djamal Aziz
Dapat Info dari Eks Pemain PSS, Komdis akan Panggil Saksi Baru
Komdis PSSI Agendakan Panggil Mantan Manajer PSS Sleman