Bola.com, New York - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, berpeluang menjumpai Rafael Nadal di babak perempat final Amerika Serikat (AS) Terbuka 2015. Namun, sebelum melongok jauh ke depan, petenis Serbia tersebut harus lebih dulu meladeni petenis Brasil, Joao Souza, di babak pertama.
Berdasarkan hasil undian turnamen Grand Slam AS Terbuka 2015 yang dirilis Kamis (27/8/2015) waktu setempat, Nadal memulai perjuangannya di AS Terbuka dengan bertanding melawan petenis muda menjanjikan asal Kroasia, Borna Coric. Setiap laga bakal sangat krusial bagi Nadal yang sepanjang tahun ini tampil kurang OK.
Tahun lalu, petenis berjuluk Raja Tanah Liat tersebut absen dari AS Terbuka karena cedera pergelangan tangan. Sedangkan pada tahun ini performanya jauh di bawah ekspektasi. Petenis Spanyol itu hanya menang dua kali dari sembilan pertemuan kontra pemain penghuni peringkat 10 besar. Di sisi lain, Djokovic masih konsisten mendulang hasil-hasil apik, termasuk menang di final Wimbledon kontra Roger Federer.
Sementara itu, Federer, yang menjadi unggulan kedua, mengawali misi mengincar gelar keenam di AS Terbuka dengan meladeni petenis Argentina, Leonardo Mayer. Jika skenario berjalan mulus, Federer berpeluang berjibaku melawan unggulan keenam, Tomas Berdych di babak perempat final, kemudian berjumpa Andy Murray di semifinal.
Namun, Murray mendapat undian tak mudah. Dia harus melakoni laga pembuka menghadapi petenis muda bertalenta asal Australia, Nick Kyrgios, dan kemungkinan bertemu unggulan kelima, Stanislas Wawrinka, di babak perempat final. Juara bertahan, Marin Cilic, yang menjadi unggulan kesembilan bisa bersua petenis Spanyol, David Ferrer, di babak 16 besar.
Calendar Slam
Meski nomor tunggal putra menawarkan pertarungan-pertarungan sengit, kisah terbesar AS Terbuka tahun ini tetap saja mengarah ke Serena Williams. Petenis tunggal putri nomor satu dunia itu datang ke Flushing Meadows, New York, AS, dengan mengusung misi ambisius; Menjadi petenis keenam dalam sejarah tenis yang bisa memenangi empat gelar grand slam dalam satu kalender tahun.
Sejarah mencatat, prestasi prestisius tersebut hanya pernah ditorehkan Don Budge, Maureen Connolly, Rod Laver, Margaret Court, dan terakhir, Steffi Graf, pada 1988. Sejauh ini, pencapaian terbaik Serena ialah meraih 'Serena Slam', yang merupakan istilah kemenangan gelar grand slam di empat turnamen secara beruntun, namun bukan di tahun sama.
Adik kandung petenis Venus Williams itu kembali mendapat 'Serena Slam' setelah memenangi Wimbledon 2015. Sebelumnya, Serena menjuarai AS Terbuka 2014, Australia Terbuka 2015, dan Prancis Terbuka 2015. Bila bisa naik podium kampiun di AS Terbuka 2015, maka petenis berusia 33 tahun tersebut bakal menambah deret prestasi dan rekor.
Di seri grand slam terakhir tahun ini, Serena akan mengawali misinya dengan meladeni petenis Rusis, Vitalia Diatchenko di babak pertama. Setelah itu dia berpeluang berjumpa Sloane Stephens, yang pernah mengalahkannya di Australia Terbuka 2013. Jika langkahnya mulus, skenario laga Serena versus Maria Sharapova, di semifinal bisa terealisasi. Dengan syarat, Sharapova juga bisa terus melaju.
Baca Juga: