Bola.com, Makassar - Penampilan minor PSM Makassar saat beruji coba dengan klub amatir Putra Banca di Stadion Andi Mattalata, Mattoangin, Rabu (26/08/2015) memantik reaksi sejumlah mantan pemain Tim Juku Eja. Mereka mengkritik strategi permainan yang dipancang pelatih PSM, Assegaf Razak.
"Sebaiknya coach Assegaf Razak kembali memainkan pola 4-4-2 yang lebih dimengerti oleh pemain. Saya melihat pola 4-3-3 ala Assegaf tidak akan efektif di Piala Presiden nanti," ujar Faisal Maricar, stoper PSM ketika jadi juara Perserikatan 1992.
Menurut Faisal, alasan Assegaf memainkan pola 4-3-3 karena menyesuaikan materi pemain saat ini dinilai mengada-ada. "Secara umum kekuatan PSM tidak berubah banyak meski ditinggal sejumlah pemain. Hampir 80% masih memakai pemain lama plus tambahan pemain baru," papar Faisal.
Untuk lini depan misalnya. Kepergian Nemanja Vucivevic bisa tertutupi oleh masuknya Ferdinand Sinaga. "Secara kualitas Ferdinand tidak kalah. Malah dia lebih bertenaga dibanding Nemanja," jelas Faisal.
Begitu pun di lini tengah yang tidak lagi dihuni Ponaryo Astaman. Di mata Herman Rante eks bek kiri PSM itu, peran Ponaryo bisa digantikan oleh Ardan Aras atau Rasyid Bakri, yang sebelumnya lebih banyak duduk di bangku cadangan.
"Secara umum kekuatan PSM hampir sama dengam era Hans Peter Schaller. Tinggal koordinasi lini belakang yang harus dibenahi khususnya duet stoper," ungkap Herman memberi masukan.
Duet Agung Prasetyo-Ahmad Maulana belakangan jadi sorotan. Khususnya Maulana yang tidak sebagus ketika berduet dengan Boman Aime yang pulang ke Pantai Gading.
"Seharusnya lini belakang tetap kuat karena penampilan Agung sebagai pengganti Boman semakin matang usai memperkuat Timnas Indonesia U-23," papar Herman.
Faisal dan Herman yakin, kalau Assegaf memakai pola 4-4-2 dan membenahi lini belakang timnya, PSM bisa bersaing di Piala Presiden. Pasalnya, lini depan PSM termasuk kuat di antara pesaing Grup D.
Di sektor sayap misalnya. Tim Juku Eja menyimpan winger cepat seperti Maldini Pali, Kurniawan Karman, Aditya Putra Dewa dan Rahmat Syamsuddin. Keempatnya bisa bergantian tampil untuk menopang duet tombak Muchlis Hadi Ning Syaifulloh dan Ferdinand Sinaga.
Dikonfirmasi Bola.com, Assegaf dengan kerendahan hati menerima masukan kedua legenda PSM itu. "Terima kasih atas masukannya. Nanti saya lihat kondisi terakhir tim sebelum memutuskan akan menggunakan strategi paten apa di Piala Presiden 2015," katanya singkat.
Baca Juga:
Panpel PSM Tegaskan Stadion AMM Layak Dipakai Malam Hari
PSM Siapkan Jersey Merah Gelap Penuh Memori untuk Piala Presiden
PSM Matangkan 2 Skema Permainan di Piala Presiden