Bola.com, Jakarta - Indonesia Super League (ISL) sejak musim 2008-2009 menjadi liga kasta tertinggi di Indonesia. ISL menggantikan Divisi Utama yang sebelumnya jadi kasta paling bergengsi. Dengan adanya ISL maka Divisi Utama “turun kasta” menjadi kompetisi kelas kedua.
Selama tujuh musim berlangsung –musim 2015 berhenti di tengah jalan setelah ada pembekuan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)—ada empat klub yang bisa menjadi juara. Mereka adalah Persipura Jayapura, Arema, Sriwijaya FC, dan terakhir Persib Bandung yang juara pada 2014.
Tentu ada berbagai catatan menarik dari tujuh musim gelaran ISL. Salah satunya adalah pemain yang paling banyak menerima hukuman kartu. Dari data yang dihimpun oleh Labbola dari situs PT. Liga Indonesia, ada empat pemain yang masuk kategori sebagai kolektor kartu terbanyak selama tujuh musim ISL berlangsung.
Siapa saja pemain tersebut? Berikut ulasannya.
***
Fabiano Da Rosa Beltrame
Pemain asing berkebangsaan Brasil, Fabiano Da Rosa Beltrame, masuk sebagai salah satu pendulang kartu terbanyak. Selama tujuh musim berkiprah, Fabiano sudah mengoleksi total 38 kartu, baik kuning maupun merah.
Sebagai pemain belakang tentu wajar jika dia memperoleh banyak kartu mengingat perannya sebagai benteng pertahanan mengharuskan berduel dengan lawan yang seringkali harus diakhiri dengan pelanggaran. Juga pelanggaran keras untuk menggagalkan peluang lawan.
Pemain yang mengawali karier di Indonesia bersama Persela Lamongan ini pada musim perdananya mengoleksi tiga kartu kuning. Kemudian musim 2009-2010, masih dengan Persela, Fabiano menerima empat kartu kuning dan satu kartu merah.
Musim terakhirnya di Lamongan, yakni 2010-2011, Fabiano mendapatkan enam kartu kuning, terbanyak sepanjang kiprahnya bersama Joko Tingkir –julukan Persela.
Memasuki musim 2011-2012 pemain kelahiran 29 Agustus 1982 ini hijrah ke Persija Jakarta. Di klub ibukota dia mengoleksi delapan kartu kuning dan satu kartu merah.
Musim berikutnya, perolehannya menurun menjadi tujuh kartu kuning dan sekali kartu kuning kedua. Musim 2014, pemain yang kemudian menjadi kapten Macan Kemayoran ini kembali mampu meminimalkan perolehan kartunya menjadi “hanya” lima kartu kuning.
Tak lagi diperpanjang kontraknya oleh Persija, Fabiano menerima pinangan Arema Cronus. Di Malang, dia menerima dua kartu kuning hingga akhirnya liga dihentikan.
Dengan total 35 kartu kuning, satu kartu kuning kedua, dan dua kali menerima kartu merah, maka Fabiano jadi pemain paling banyak mengoleksi kartu sepanjang pagelaran ISL dengan total 38 hukuman kartu.
***
Achmad Jufriyanto memperoleh 34 kartu
Bek tengah merangkap gelandang bertahan Persib Bandung, Achmad Jufriyanto hingga musim 2015 menerima 34 kartu. Musim 2008-2009 ketika masih bermain untuk Arema, Jufriyanto menerima dua kali kartu kuning.
Musim berikutnya bersama Pelita Jaya, dia menerima tujuh kartu kuning. Dia kemudian pindah ke Sriwijaya FC. Musim 2010-2011, Jupe –sapaan akrab Achmad Jufriyanto—menerima tiga kartu kuning.
Di Laskar Wong Kito –julukan Sriwijaya FC— Jupe tak sekadar menjadi bek, dia kerap dipasang oleh Kashartadi pelatihnya saat itu sebagai gelandang bertahan pula. Musim 2011-2012, Jupe menerima empat kartu kuning dan sekali kartu kuning kedua. Jumlah kartu terbanyak yang diterimanya adalah pada musim 2013 ketika 12 kartu kuning dan satu kali kartu kuning kedua dia peroleh.
Ketika mengantarkan Maung Bandung –julukan Persib—juara tahun 2014 dia hanya menerima empat kartu kuning. Sementara pada musim 2015 belum satu pun kartu dia terima.
***
Hariono yang dikenal keras juga menerima 34 kartu
Hariono yang selama ini dikenal sebagai gelandang yang kerap melakukan pelanggaran keras masuk ke daftar penerima kartu terbanyak di ISL. Total dia menerima 34 kartu.
Selama ISL, hanya satu klub yang dibela oleh Hariono, yakni Persib Bandung. Bersama Maung Bandung Hariono total mengoleksi 34 kartu yang terdiri dari 31 kartu kuning, dua kartu kuning kedua, dan sekali kartu merah. Satu-satunya kartu merah dia terima pada musim perdananya, yakni 2008-2009.
Sedangkan dua kali kartu kuning kedua yang diterima adalah pada musim 2009-2010 dan 2014. Rekor kartu terbanyak yang diterima dalam semusim terjadi pada 2013 lalu ketika tujuh kartu kuning dia kantongi. Untuk musim “pendek” 2015 belum satu pun kartu dia terima.
***
Gerald Pangkali pemain Persipura paling sering menerima kartu
Gerald Pangkali merupakan pemain kunci di lini tengah Persipura Jayapura. Tapi, dia juga merupakan pemain Mutiara Hitam –julukan Persipura—yang paling banyak menerima kartu.
Musim 2014 dia menerima delapan kartu kuning dan sekali memperoleh kartu merah. Catatan tersebut membuatnya jadi pemain terbanyak mengoleksi kartu pada ISL 2014.
Sejak ISL mulai bergulir pada musim 2008-2009, hanya Persipura klub yang dia bela. Total Gerald Pangkali menerima 34 kartu yang terdiri dari 33 kartu kuning dan satu kartu merah tanpa sekali pun menerima kartu kuning kedua.
Musim 2014 jadi catatan paling banyaknya selama membela Persipura, kemudian disusul pada musim 2009-2010 di mana dia menerima tujuh kartu kuning dalam semusim.
Dua pemain belakang dan dua gelandang bertahan menjadi pemain yang paling banyak menerima kartu selama pentas ISL digelar. Dua posisi yang memang mengharuskan mereka untuk memotong serangan lawan agar tak membahayakan gawang.
Tugas yang seringkali membuat mereka melakukan pelanggaran keras. Tak masalah menerima hukuman kartu asal kepentingan tim untuk menang atau meraih poin dalam setiap pertandingannya bisa terpenuhi.
Baca Juga:
Jadwal Perempat Final Piala Kemerdekaan (29/8/2015)
Pentas Pembuktian Empat Pemain Andalan Grup C Piala Presiden