Bola.com, Surabaya - Tak ada alasan bagi pelatih Persebaya, Ibnu Grahan, tak memasang Putu Gede Juniantara di setiap laga yang dijalani Persebaya. Jebolan Timnas U-19 era Indra Sjafri itu memang masih menjadi yang terbaik di posisinya, sektor sayap kanan.
Ibnu sempat beberapa kali mencoba memasang pemain lain saat Putu absen. Ada Asep Berlian, Sahrul Kurniawan, dan Fatchurochman, namun Ibnu kurang puas dengan penampilan mereka.
Usia Putu Gede memang masih belia. Tapi, kematangan bermain pemuda Kelahiran Gianyar, Bali, 20 tahun silam ini tak perlu diragukan. Bahkan Putu Gede mampu membuat frustrasi pemain terbaik ISL U-21 yang bermain untuk Semen Padang, Nelsius Alom, dan pemain asing Esteban Vizcarra, di ajang SCM Cup.
Ingin tahu ambisinya di Piala Presiden 2015? Berikut penuturan Putu kepada Bola.com, Sabtu (29/8/2015).
Bagaimana perasaan Anda bermain untuk Persebaya?
Sangat senang. Semua pemain pasti ingin bermain untuk klub besar macam Persebaya. Saya merasa beruntung bisa mengawali karier bersama tim ini. Apalagi suasana di tim ini sangat menyenangkan dan kompak.
Apakah perasaan gembira itu memengaruhi penampilan Anda bersama Persebaya?
Sangat berpengaruh. Saya selalu ingin bermain sebaik mungkin di setiap kesempatan yang saya dapatkan. Apalagi saya tahu, kesempatan tak datang dua kali.
Apa yang membuat Anda nyaris tak tergantikan di posisi bek sayap kanan?
Minim melakukan kesalahan, disiplin posisi, dan tak grogi menghadapi lawan sehebat apa pun. Jika sudah tak yakin dengan kemampuan sendiri, orang lain tak akan percaya kepada saya.
Satu lagi prinsip yang saya pegang kuat-kuat, yakni tak mau kalah. Karena itu, bolanya boleh lewat, orangnya jangan.
Anda mulai disejajarkan dengan pemain-pemain legendaris Persebaya, tanggapannya?
Terima kasih, tapi saya tidak bisa menerima pujian itu. Tim ini memiliki pemain-pemain legendaris yang hebat di eranya masing-masing. Terakhir, ada Anang Ma'ruf yang memiliki kemampuan luar biasa, dan itu mendapat pengakuan dari seluruh Indonesia.
Saya masih muda, banyak yang harus saya pelajari dan kembangkan. Saya sedang proses menjadi seperti mereka.
Soal peta persaingan di Piala Presiden, khususnya Grup A, bagaimana pengamatan Anda?
Saya lihat cukup ketat. Semua tim memiliki kekuatan setara. Persib memang unggul secara materi pemain, tapi kami tak melihat itu sebagai faktor dominan untuk memenangi pertandingan. Ingat, selalu ada kejutan di sepak bola. Mungkin Persebaya yang akan mengejutkan mereka.
Apa ambisi Anda bersama Persebaya di Piala Presiden?
Saya ingin memenangi banyak pertandingan dan mengantarkan Persebaya juara. Ini mimpi yang ingin saya wujudkan di Piala Presiden nanti.
Bagaimana kans Persebaya menjuarai turnamen ini?
Cukup terbuka. Kami bisa juara jika kami berupaya keras untuk menggapainya. Dengan kerja sama tim yang kami bangun selama ini, saya yakin tim ini bisa meraih gelar di turnamen ini.
Tanpa Emile Mbamba dan Kennedy, apa masih yakin?
Yakin, kami akan buktikan, tanpa mereka kami masih bisa berbuat banyak.
Baca Juga:
Adu Pelatih Grup D: Caretaker, Asisten, Terpinggirkan, Motivator
PBR Pertama Datang ke Makassar, Disusul Gresik United dan PBFC