Bola.com, Martapura - Senin (31/8/2015) pagi pukul 08.00 WIB, rombongan tim Martapura FC bertolak ke Bandung untuk melakoni babak penyisihan Grup A Piala Presiden yang berlangsung 2-10 September 2015. Kekuatan tim asuhan Frans Sinatra Huwae ini sebanyak 22 pemain, termasuk tiga kiper di dalamnya.
Yang menarik justru jajaran penjaga gawang tersebut. Nama kiper binaan asli Martapura FC, Ali Budi Raharjo, tak ada di daftar rombongan itu. Ali melakukan tindakan indisipliner sehingga terpaksa ditinggal.
“Ali sudah ikut saya di tim ini sejak Divisi Dua. Jadi jangan ditanya soal jasanya untuk Martapura FC. Tapi, saya harus tetap tegas terhadap hal-hal yang prinsip kepada semua pemain. Terutama sikap dan motivasi untuk berlatih rutin. Karena mereka sudah jadi pemain profesional, jadi komitmen pilihan hidup itu harus dipegang teguh. Soal Ali Budi Raharjo, dia mengaku sulit untuk berlatih pagi hari,” ungkap Frans Sinatra, pelatih Martapura FC.
Padahal, latihan pagi harus diikuti semua pemain tanpa terkecuali. Meski Ali Budi Raharjo berjasa besar, dia diputuskan tidak diajak ke Bandung.
"Saya tak pandang bulu, apakah itu anak sendiri atau pemain lain. Kalau mereka tak disiplin dan rajin berlatih, saya tak segan-segan mencoretnya. Padahal, sejak awal saya ingin orbitkan Ali jadi kiper lokal yang bisa jadi pemain besar di kemudian hari. Tapi, nampaknya dia belum siap untuk jadi pemain hebat,” papar mantan gelandang timnas era 1990-an ini.
Manajemen klub lantas memanggil pulang kembali kiper kawakan Husni Mugni, Fauzal Mubarok, dan kiper muda Beni Yoewanto yang musim lalu berbaju Persipasi Bandung Raya (PBR).
"Beni jebolan SAD Uruguay. Dia pernah dididik Akademi Arema. Usianya juga masih muda, tapi talentanya bagus. Makanya kami rekrut dia di Piala Presiden ini. Soal Husni Mugni dan Fauzal Mubarok, mereka sudah kaya pengalaman. Keduanya sudah pernah membela klub-klub ISL,” ungkap Hariyanto, asisten pelatih kiper.
Khusus Husni Mugni, dia pernah lama jadi pilar utama Barito Putera dan ikut mengangkat prestasi klub itu dari Divisi Utama ke ISL. Musim lalu, jika kompetisi tak berhenti, Husni Mugni resmi berbaju Persiba Balikpapan.
"Tanpa nama Ali Budi Raharjo, kami masih punya Husni Mugni yang juga asli Kalsel. Saya pikir pos di penjaga gawang sangat kompetitif. Meski Husni dan Fauzal lebih senior, tak ada jaminan mereka berdiri di bawah mistar. Saya akan pasang kiper yang paling siap secara fisik dan mental,” ujar Hariyanto.
Soal Fauzal Mubarok, sebenarnya klub berjuluk Laskar Sultan Adam ini sempat ingin memboyong Fauzal untuk proyeksi Divisi Utama yang batal terselenggarakan lalu. Namun, manajemen klub Kota Intan ini kalah cepat dari Persijap Jepara.
"Tapi, kami berjodoh di Piala Presiden. Kebetulan saat itu Fauzal sedang main tarkam di Banjarmasin. Jadi sekalian kami ajak di turnamen ini. Tiga kiper ini membuat saya bisa nyenyak tidur, karena saya tahu kualitas mereka,” kata Hariyanto.
Baca Juga :
KITAS Kadaluwarsa, Pemain Asing Tak Bisa Main di Piala Presiden!