Bola.com, Makassar - Situasi kontradiksi dirasakan Persipasi Bandung Raya (PBR) dan Pusamania Borneo FC (PBFC) yang akan menjalani duel perdana penyisihan Grup D Piala Presiden 2015 pada Senin (31/8/2015) di Stadion Andi Mattalatta, Matoangin, Makassar, kick-off jam 15.00 WIB.
PBR klub yang kondisi finansialnya tengah bermasalah. Sementara itu, PBFC dikenal sebagai tim yang keuangannya berlimpah.
Situasi ini disebut asisten pelatih PBR, Blitz Tarigan, tak lantas membuat anak-asuhnya ciut. Sebaliknya kondisi ini justru memotivasi Kim Jeffrey Kurniawan dkk. Piala Presiden yang digulirkan oleh Mahaka Sports and Entertainment disebut Blitz bisa jadi solusi bagi masalah keuangan PBR.
Manajemen PBR saat ini masih berutang gaji kisaran empat sampai lima bulan dengan para pemain dan ofisial. Hadiah menggiurkan dari penyelenggara turnamen memacu semangat seluruh anggota tim.
Manajemen klub telah berkomitmen menyerahkan sepenuhnya match fee dan hadiah uang Piala Presiden ke seluruh anggota tim.
"Kami punya masalah finansial yang sama seperti musim lalu. Akan tetapi, kondisi sulit justru memacu adrenalin pemain untuk bisa sukses," tutur Blitz Tarigan.
Dejan Antonic, pelatih PBR dikenal sebagai sosok pelatih yang pintar memotivasi pemainnya. Musim lalu anak-anak Tim Pasundan tampil menggila di kompetisi Indonesia Super League, dalam kondisi hak-hak mereka pembayarannya ditunggak. PBR yang berstatus sebagai kuda hitam lolos ke semifinal ISL.
Komposisi pemain PBR mengalami perubahan di Piala Presiden. Mereka mendapat injeksi sejumlah pemain baru dari agensi pemain Munial Sport Group (MSG). Sebut saja gelandang muda jebolan Timnas Indonesia U-19, Gavin Kwan, yang sebelumnya membela Mitra Kukar.
"Ada banyak pemain baru di tim ini, akan tetapi itu tidak menjadi sebuah masalah. Rata-rata di antara mereka sudah memahami gaya bermain masing-masing karena rutin menggelar latihan bersama MSG," tutur Blitz.
Kekuatan PBR tak bisa dipandang remeh oleh PBFC. Gaston Castano (penyerang), Kim Jeffrey (gelandang), Yongki Aribowo (penyerang) dan Riyandi Ramadana (bek sayap) adalah sederet pemain berkualitas yang akan merepotkan PBFC yang kembali diasuh Iwan Setiawan.
"Kami optimistis meski persiapan minim. Kekurangan itu akan kami jadikan senjata. Tidak ada tim yang ingin hanya jadi penghibur. Semua ingin menang demi uang," papar Blitz.
Di sisi lain, PBFC datang ke Makassar dengan gerbong pemain-pemain top. Pemilik klub, Nabil Husain, punya dana berlimpah untuk membangun kekuatan tim yang bertabur bintang.
Ponaryo Astaman (gelandang tengah), Diego Michiels (bek sayap), M. Roby (stoper) jadi rekrutan baru Tim Pesut Etam. Belum ditambah Srdan Lopicic (Serbia, gelandang serang), Hamka Hamzah (stoper), yang merupakan anggota skuat tersisa di ISL 2015 lalu.
Pelatih Borneo FC, Iwan Setiawan, sama sekali tidak risau jika di Piala Presiden tim asuhannya hanya bermodal satu orang pemain asing. "Mau bagaimana lagi? Sulit mencari pemain asing yang administrasi imigrasinya tak bermasalah. Akan tetapi, saya tetap yakin dengan komposisi pemain yang ada kami akan berprestasi di Piala Presiden," ujar Iwan.
Iwan yang baru bergabung sekitar dua pekan beruntung karena rata-rata pemain PBFC telah main bareng di ajang turnamen Liga Ramadhan di Makassar. Ia tinggal fokus mematangkan strategi dan menata kesetabilan fisik para pemainnya.
Yang pasti akan terasa menarik menyaksikan duel kedua tim. Dejan Antonic di kubu PBR dan Iwan Setiawan di PBFC dikenal pelatih pemuja skema permainan ofensif. Permainan terbuka diiringi saling jual serangan kemungkinan bakal tersaji sepanjang laga.
Baca Juga:
Adu Pelatih Grup D: Caretaker, Asisten, Terpinggirkan, Motivator
Adu Tajam Empat Striker di Grup D Piala Presiden
Persaingan Grup D Piala Presiden Paling Ketat? Ini Buktinya
Baca Juga