Bola.com, Gianyar - Pelatih Mitra Kutai Kartanegara, Jafri Sastra melihat ada sisi plus dan minus dengan pemberlakuan aturan water break di setiap pertandingan Piala Presiden 2015.
Sesuai regulasi Piala Presiden 2015 pasal 7 yang tentang durasi pertandingan, disebutkan bahwa di setiap babak ada waktu water break. Jeda water break di setiap partai ini berlangsung di menit ke-30 setiap babak dan berlangsung selama tiga menit.
"Ada positif, ada negatifnya. Positifnya pemain bisa istirahat sejenak, tapi negatifnya saat tim sedang menanjak, kondisi pemain bisa jadi turun. Tapi, semua punya pandangan yang berbeda soal ini," ucap Jafri.
Sedangkan pelatih Persita, Bambang Nurdiansyah sangat mengapresiasi adanya regulasi water break di Piala Presiden. Menurutnya, aturan ini bagus untuk menyiasati kondisi tim yang belum sepenuhnya siap karena persiapan minim.
"Persiapan tim kurang, bahaya kondisi capek dengan persiapan kurang, makanya ada drink time. Itu bagus sekali," ucap mantan striker timnas era 1980-an ini.
Pihak Mahaka sebagai penyelenggara turnamen punya alasan kuat memasukan aturan water break dalam regulasi Piala Presiden. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu bagi pemain di setiap tim untuk mengatur nafas karena minimnya persiapan.
Apalagi, para pemain juga harus beradaptasi dengan cuaca panas dengan kondisi fisik yang belum 100 persen. Hal itu pula yang terlihat dalam dua laga yang sudah berlangsung di Piala Presiden Grup C.
Baca juga :
Apresiasi Khusus Bambang Nurdiansyah untuk Pemain Binaan Persita