Bola.com, Malang - Sriwijaya FC akan berhadapan dengan tim yang berasal dari Divisi Utama, PSGC Ciamis, pada laga perdana Grup B Piala Presiden 2015, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (2/9/2015). Pertemuan nanti jadi yang pertama buat kedua tim sehingga layak untuk disaksikan.
Meski di atas kertas Sriwijaya FC unggul di semua lini dari PSGC, klub berjuluk Laskar Wong Kito itu tidak boleh memandang remeh PSGC. Sebab, saat ini skuat arahan Beny Dollo itu fokus mengembalikan kebugaran pemain setelah adanya sejumlah insiden sewaktu keberangkatan tim.
Fisik pemain Laskar Wong Kito terkuras habis ketika menjalani perjalanan dari Palembang menuju Malang. Saat itu mereka mengalami penundaan penerbangan selama empat jam. Tak sampai di situ, kesialan Asri Akbar dkk. terus berlanjut saat melanjutkan perjalanan dari Surabaya menuju Malang dengan menggunakan bus.
Dalam perjalanan normal, jarak Surabaya-Malang bisa ditempuh dengan waktu dua jam. Tetapi pada Minggu malam, skuat SFC tertahan hingga 4,5 jam gara-gara bus yang berasal dari panitia untuk menjemput SFC mengalami kerusakan saat akan memasuki wilayah perbatasan Malang.
"Soal kebugaran pemain, memang kami sedikit dirugikan dengan adanya masalah saat keberangkatan ke Malang. Namun, kami tidak boleh menjadikan itu alasan karena hal tersebut dapat tertutupi dengan semangat bertanding yang tinggi," ujar Benny Dollo, saat ditemui Bola.com di hotel Ijen Suite Malang.
Saat menggelar sesi uji coba lapangan di Stadion Kanjuruhan, pelatih yang akrab disapa Bendol itu sudah mempunyai pegangan siapa saja pemain yang menjadi starting eleven di laga perdana ini. Kuartet Wildansyah, Ngurah Nanak, Fachrudin Wahyudi Aryanto, dan Fathul Rahman akan menjadi benteng tangguh bagi penjaga gawang Dian Agus Prasetyo.
Sementara Asri Akbar ditunjuk sebagai jenderal permainan bersama Yu Hyun-koo di lini tengah. Sedangkan trio Titus Bonai, Syakir Sulaiman, dan Anis Nabar akan mendukung Patrick Wanggai yang akan ditempatkan sebagai target man di lini depan. Saat ditanya mengenai kehadiran Abduolaiye Maiga yang musim lalu selalu menjadi andalan di lini belakang, Bendol mengatakan bahwa dirinya tidak mau mengambil risiko di pertandingan ini.
"Seluruh pemain punya peluang yang sama untuk menjadi starting eleven, tapi Maiga baru hadir dan kami belum tahu mengenai kondisi fisiknya. Begitu pula dengan T.A. Musafri. Bagaimana pun pemain perlu adaptasi untuk menyatu di dalam tim," ujarnya.
"Sementara untuk Syaiful Indra punya peluang dimainkan lebih cepat karena Fathul Rahman sempat izin pulang kemarin," tambah pelatih asal Manado tersebut.
Di sisi lain, Sekretaris PSGC, Erman Darmawan, menyatakan timnya akan bermain lepas dan tidak takut bertemu dengan tim sekelas Sriwijaya FC serta melawan tim-tim yang notabene merupakan kekuatan papan atas di ISL. Kendati bermain di Divisi Utama, PSGC tetaplah lawan tangguh yang sulit untuk dikalahkan.
Salah satu bukti PSGC tidak kalah level dengan klub ISL terlihat saat mengalahkan Persib Bandung dalam uji coba, skor 1-0, di Ciamis (19/8/2015). Ketika itu di luar dugaan PSGC mampu menang dari Maung Bandung yang diisi oleh para pemain bintang seperti Sriwijaya FC.
Untuk memperkuat timnya di turnamen garapan Mahaka Sports and Entertainment tersebut manajemen PSGC merekrut tiga pemain asing. Tetapi klub berjuluk Maung Galuh tersebut hanya bisa menurunkan satu pemain yakni Osas Saha. Sedangkan, dua orang pemain tidak bisa bermain karena terkendala masalah Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dan mereka dipulangkan.
"Kami memang tidak diunggulkan karena berada di bawah kastanya teman-teman di sini. Namun, kekompakan kami sudah lama terjalin karena kami memainkan pemain yang sudah lama berkumpul, PSGC punya semangat untuk memenangkan pertandingan perdana melawan SFC," kata Erman.
"Soal dua pemain asing yang tidak bisa ditampilkan itu tidak masalah karena kami patuh kepada regulasi yang sudah ditetapkan oleh Mahaka," Erman menambahkan.
Baca Juga:
Arema demi Suharno, SFC Penasaran, PSGC dan Persela Kuda Hitam