Bola.com, Monza - Kegagalan mendulang angka di seri balap Belgia, dua pekan lalu, menjadi pelajaran berharga bagi pebalap GP2 Series kebanggaan Indonesia yang membela tim Campos Racing, Rio Haryanto. Tak ingin mengulang rapor merah seperti di Sirkuit Spa-Francorchamps, Rio mengaku bakal lebih waspada saat melakoni balapan GP2 Italia, akhir pekan ini.
Selain wajib mengubah setelan kendaraan, pebalap berusia 22 tahun itu juga menyebut tiga nama sebagai pesaing terkuatnya di Sirkuit Monza. Siapa saja?
“Jika melihat saingan terberat di klasemen, tentu saja Stoffel Vandoorne, Alexander Rossi, dan Sergey Sirotkin masuk ke daftar rival terberat. Tapi, balapan GP2 Series musim ini sangat ketat, dan posisi podium bisa terisi siapa pun,” jelas Rio kepada Bola.com, melalui surat elektronik, Jumat (4/9/2015).
Argumen Rio ini terbukti pada balapan GP Belgia 2015. Selain nama Vandoorne dan Rossi, yang berturut-turut naik podium kampiun di feature race dan sprint race, posisi podium lainnya ditempati nama-nama di luar lima besar klasemen.
Pada balapan pertama, feature race, Vandoorne ditemani Arthur Pic dan Artem Markelov. Sedang di sesi balapan kedua, sprint race, Rossi dikawal Jordan King dan Mitch Evans. Sementara Rio, harus rela menyelesaikan seri balap di Spa tanpa mendulang satu angka pun.
Akibatnya, posisi Rio di klasemen pebalap melorot ke urutan ketiga dengan koleksi 109 poin. Rio turun satu strip dari posisi semula, nomor dua, setelah disalip Rossi dengan selisih 19 angka. Di puncak klasemen, Vandoorne kukuh bertahan. Dia unggul 124 poin atas Rio.
“Melihat performa sebelumnya, ketika semua berjalan lancar tanpa kendala teknis, target saya konsisten naik podium di setiap race yang tersisa,” kata Rio Haryanto, mengakhiri surat elektroniknya.
Baca juga:
Jelang GP2 Italia: Rio Kenang Podium 2010-2011
Tim Rio Haryanto bakal Minta Klarifikasi Penalti di GP2 Belgia
9 Pebalap Muda Ini Berpotensi ke F1. Bagaimana Kans Rio Haryanto?