Bola.com, Kuala Lumpur - Rekor terburuk Timnas Indonesia di ajang internasional kini disamai oleh Malaysia. Pada kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia, Malaysia digilas Uni Emirat Arab sepuluh gol tanpa balas.
Kekalahan 10-0 merupakan rekor terburuk yang pernah ditelan oleh Timnas Indonesia. Kala itu, Tim Garuda dipermak 10 gol tanpa balas oleh Bahrain di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2014 pada tahun 2012 silam.
Kala itu, Timnas Indonesia dibesut oleh Aji Santoso. Tak hanya kalah dengan skor mencolok, pilar Tim Merah-Putih, Syamsidar (kiper) dan diganjar kartu merah karena bermain kasar. Aji Santoso juga diusir keluar bench oleh pengadil karena terlalu frontal melakukan protes.
Dualime kompetisi membuat Timnas Indonesia tampil dengan komposisi skuat terbaik. Klub-klub kontestan Indonesia Super League menolak melepas bintang-bintangnya karena bersiteru dengan PSSI. Jadilah Tim Garuda tampil dengan pemain alakadarnya yang berasal dari Indonesia Primer League.
Rekor buruk kekalahan 0-10 kini disamai oleh Tim Negeri Jiran. Pada laga melawan Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (3/9/2015) malam WIB. Ini menjadi kekalahan terbesar sepanjang sejarah Malaysia.
Sebelumnya, rekor kekalahan terbesar Malaysia di ajang sepak bola internasional terjadi 48 tahun lalu, tepatnya pada 1967. Kala itu, Harimau Malaya menelan kekalahan 2-8 dari Selandia Baru.
Namun, kubu Malaysia menanggapi santai kekalahan telak tersebut. Pelatih Malaysia, Dollah Saleh, menyebut kekalahan ini disebabkan persiapan tim yang mepet.
"Seperti yang saya katakan, persiapan kami hanya tiga sampai empat hari. Ini bukan hal yang mudah bermain dengan tim seperti UEA yang menurut saya tim terbaik di Asia," ujar Dollah dilansir dari Malay Mail Online.
"Pemain kami juga mengalami kelelahan karena jadwal liga yang sangat padat dan itu sebab mereka tidak bisa melawan tempo permainan UEA," ia menambahkan.
Sepuluh gol kemenangan UEA pada laga ini masing-masing dicetak oleh Ahmed Khalil dan Ali Ahmed Mabkhout sukses mencetak quatrick dan hat-trick. Sedangkan tiga gol lain diciptakan oleh Mohanad Salem, Habib Adualla, dan Mohamed Ahmad.
Sumber: Malay Mail Online
Baca Juga :
Indonesia U-16 dan U-19 Dibubarkan, Fachry Kembali Jadi Pegawai
Rendi Datang, Persija Tetap Buka Opsi Rekrut Pemain Timnas U-19
"Pembinaan Pemain Muda Modal Kebangkitan Sepak Bola Indonesia"