AS Terbuka: Efek Serena, Harga Tiket Final Putri Lampaui Putra

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 05 Sep 2015, 10:32 WIB
TIKET FINAL - Serena Williams diyakini memicu melambungnya harga tiket final putri AS Terbuka 2015. (Reuters/Adrees Latif)

Bola.com, New York - Pengaruh sosok petenis putri Serena Williams di turnamen Grand Slam Amerika Serikat Terbuka (AS) 2015 sangat luar biasa. Memenangi Calendar Slam atau tidak pada pekan depan, petenis AS tersebut telah mencatatkan sejarah baru.

Untuk kali pertama, harga final putri AS Terbuka lebih mahal dibanding harga tiket final putra. Dan untuk kali perdana pula, tiket final putri lebih dulu ludes terjual daripada tiket final putra.

Advertisement

Seperti dilansir TiqIQ, rata-rata harga tiket final putri pada 12 September mendatang dibanderol senilai 956,37 dollar AS (Rp 13,52 juta) atau lebih dari dua kali lipat harga tahun lalu, yang cuma seharga 421,05 dollar AS (Rp 5,95 juta). Sebagai perbandingan, rata-rata harga tiket final putra hanya senilai 888,24 dollar AS (Rp 12,57 juta).

Mayoritas fans berharap bisa melihat langsung Serena melakukan sesuatu yang tak pernah lagi terjadi di sektor putri sejak 1988, yaitu memenangi empat gelar Grand Slam sekaligus dalam satu kalender musim. Serena datang ke AS Terbuka dengan berbekal titel Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon. Itu artinya gelar AS Terbuka bakal mengantarnya menyabet Calendar Slam.

Serena juga tak hanya melambungkan harga tiket final. Adik petenis Venus Williams tersebut juga membantu menaikkan harga tiket sepanjang turnamen. Harga rata-rata tiket di AS Terbuka naik 32 persen pada tahun ini, menjadi 385,26 dollar AS (Rp 5,45 juta).

“Faktanya dia telah membuat sesuatu yang tak pernah terjadi dalam 30 tahun belakangan, yaitu menaikkan permintaan tiket,” kata wakil presiden data dan komunikasi TiqIQ, Chris Matcovic, seperti dilansir CNBC, Sabtu (5/9/2015).

Serena hanya salah satu alasan harga tiket AS Terbuka 2015 melambung. Gara-gara perubahan jadwal, gelaran AS Terbuka tahun ini hanya terbagi menjadi 24 sesi, padahal biasanya 26 sesi. Alhasil, kursi yang tersedia menciut.

Faktor lainnya, AS Terbuka telah menjelma menjadi salah satu event olahraga utama di New York yang mampu menarik penonton dari berbagai belahan dunia.

Chief Revenue Officer Asosiasi Tenis AS, Lew Sherr, menyatakan lebih dari 700.000 orang diperkirakan menonton langsung AS Terbuka tahun ini. Menurut studi yang dilakukan, efek ekonomi penyelenggaraan turnamen Grand Slam ini mencapai 750 juta dollar AS atau sekitar Rp 10,6 triliun.

Perinciannya berupa uang yang dibelanjakan secara langsung dan tidak langsung, mulai hotel, restoran, taksi, hingga laundry.

“AS Terbuka berefek masif, lebih besar daripada Super Bowl,” kata Sherr.

Baca Juga:

Hari Ke-4 AS Terbuka 2015, Dua Unggulan Putri Terdepak

Beri Perlawanan Sengit, Murray Acungkan Jempol kepada Lawan

Menang Lagi, Federer Ingin Pertahankan Performa di AS Terbuka