Bola.com, Makassar - Bagi Iwan Setiawan, Pusamania Borneo FC (PBFC) adalah 'jodoh' yang memberinya jalan berprestasi di pentas sepakbola nasional. Indikatornya, pada 2014 lalu, Iwan membawa PBFC promosi dari Divisi Utama ke ISL.Iwan dan PBFC memang sempat berpisah di ISL 2015. PBFC meminang Arcan Iurie sedangkan Iwan menerima lamaran Persela Lamongan. Keduanya sama-sama 'gagal' menyusul penghentian LSI 2015.
Kini di Piala Presiden 2015, Iwan dan PBFC kembali bersatu. Manejemen Pesut Etam membekali Iwan dengan materi pemain berkategori bintang untuk bersaing di ajang pra musim ini. Akankah Iwan dan PBFC meraih sukses? Apa kiat dan strategi eks pelatih Persija Jakarta untuk memenuhi ekspektasi klubnya? Berikut penuturan Iwan kepada Bola.com dalam berbagai kesempatan wawancara.
PBFC jadi tim pertama yang memastikan diri lolos ke 8 Besar di Piala Presiden. Anda puas dengan pencapaian ini?
Secara hasil saya tentu bersyukur dengan hasil ini, tapi, secara permainan belum. Karena saya yakin penampilan Borneo bakal lebih baik dibanding dua partai yang sudah kami mainkan. Kalau di persentase, penampilan PBFC masih berada pada kisaran 70%.
Kehadiran Boaz Solossa membuat PBFC dicap sebagai klub pengoleksi pemain bintang. Anda merasa terbebani?
Saya tidak mau memikirkannya. Saya ingin fokus menata strategi dan meningkatkan kemampuan tim. Saya malah merasa sebagai pelatih yang beruntung memiliki materi yang bagus. Kondisi ini membuat saya leluasa merotasi pemain sesuai kebutuhan.
Ada empat eks kapten timnas di PBFC. Anda punya kiat khusus untuk menyatukan mereka?
Iya betul. Di PBFC ada M.Roby, Hamka Hamzah, Ponaryo Astaman dan Boaz Solossa yang pernah jadi kapten timnas. Saya tidak punya kiat khusus untuk menyatukan mereka. Normal saja karena mereka adalah pemain profesional dan bertanggungjawab dengan kewajiban masing-masing. Kami juga punya target yang sama yakni membawa PBFC juara di Piala Presiden
Seberapa besar keyakinan Anda membawa PBFC meraih ambisi?
Kalau tidak optimis, saya tidak mungkin menerima tawaran menangani PBFC. Apalagi personel di manajemen terbilang lengkap untuk kategori klub ISL. Manajemen pun saya anggap berhasil menyatukan seluruh elemen tim dengan pendekatan seperti keluarga besar tanpa melupakan norma profesionalitas.
Kembali ke performa tim. Sejauh ini lini mana yang masih perlu pembenahan?
Dalam dua partai awal, kami selalu tampil ofensif dan menghasilkan banyak peluang. Sebenarnya lima gol dalam dua partai sudah bagus. Tapi, saya yakin kami bisa mencetak gol lebih banyak. Saya berharap kehadiran Boaz membuat lini depan lebih efektif dan produktif dalam memanfaatkan peluang.
Baca juga :
Wawancara Syakir Sulaiman: Utang Saya ke Suporter Sudah Lunas!
Wawancara Bobby Satria: Kapten Bali United Setelah Lama Terpuruk