Djadjang Nurdjaman atau Ibnu Grahan, Strategi Siapa Lebih Jitu?

oleh Muhammad Ridwan diperbarui 06 Sep 2015, 10:30 WIB
LEBIH JITU - Strategi Djajang Nurjaman atau Ibnu Grahan yang lebih jitu di laga ini? (Bola.com/Samsul Hadi)

Bola.com, Bandung - Partai yang mempertemukan Persib Bandung melawan Persebaya "United" di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (6/9/2015) diprediksikan akan berjalan seru. Pasalnya, kedua tim mempunyai nama besar dalam sepak bola Indonesia.

Selain itu kedua tim juga difavoritkan untuk melangkah ke babak berikutnya di turnamen Piala Presiden 2015 dan mereka juga mempunyai pendukung fanatik. Sehingga kemungkinan semua mata para pecinta sepak bola Tanah Air akan tertuju pada laga tersebut.

Advertisement

Pertandingan ini juga sebagai pembuktian adu taktik dari kedua pelatih. Kemampuan mereka dalam meramu skuatnya akan menentukan hasil akhir dari laga yang sarat gengsi ini.

Pada laga pertama di Grup A, Persib berhasil menang 4-0 atas Persiba Balikpapan. Sedangkan Persebaya United hanya bisa meraih hasil imbang tanpa gol dari tim Divisi Utama Martapura FC.

Hasil tersebut membuat Maung Bandung untuk sementara memuncaki klasemen grup dengan mengumpulkan tiga poin. Mereka unggul dua angka dari Persebaya yang ada ditempat kedua.

Siapa yang lebih unggul dalam duel taktik kedua pelatih? Berikut ulasan Bola.com:

1. Djajang Nurdjaman (Persib Bandung)

Djajang Nurjaman (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Djajang Nurdjaman menjadi sosok yang paling berjasa mengatarkan Persib Bandung menjuarai kompetisi ISL 2015. Ia berhasil mengakhiri penantian gelar Maung Bandung yang sudah berlangsung dalam kurun waktu selama 20 tahun.

Sebelum sukses mengantarkan Maung Bandung juara, pria yang akrab disapa Djanur itu lebih identik dengan peran sebagai asisten pelatih di beberapa klub ISL. Tercatat, Djanur pernah menjadi asisten pelatih di Persib dan juga Pelita Jaya Karawang.

Pria asal Jawa Barat itu pandai dalam membaca skema yang digunakan klub lawan. Sehingga ia bisa mempersiapkan formasi yang tepat untuk meredam serangan-serangan yang dilakukan lawan.

Tak hanya itu, kedekatan Djanur dengan para pemain juga menjadi faktor penting yang menyebabkan Persib menjadi klub seperti sekarang. Ditambah lagi dukungan dari manajemen klub dan suporter Persib menambah kepercayaan dirinya sebagai seorang pelatih yang disegani.

Lewat tangan dinginnya, Djanur mengubah gaya permainan klub asal Bandung tersebut menjadi lebih agresif dalam melancarkan serangan dari semua lini. Padahal, sebelumnya Persib lebih banyak mengadalkan serangan-serangan dari sayap. Permainan Firman Utina dkk. saat ini dipuji bobotoh karena mirip dengan gaya bermain Tim Pangeran Biru era kejayaan di pengujung 1980-an. Persib bermain indah.

Pada laga melawan Persebaya, Djanur diprediksikan akan menggunakan formasi seperti laga perdana yakni 4-3-3. Formasi itu telah terbukti sukses saat Maung Bandung meremukan Persiba Balikpapan empat gol tanpa balas.

Namun Djanur kemungkinan akan mengubah pemain untuk lini depannya. Pasalnya, ayahanda kapten tim Persib, Atep, meninggal dunia pada Jumat (4/9/2015) sore. Djanur pun memperbolehkan Atep untuk bermain di laga kedua turnamen Piala Presiden.

Posisi Atep, bisa digantikan Zulham Zamrun. Pada pertandingan pertama mantan pemain Persipura Jayapura juga sudah menunjukan kemampuannya dengan mencetak gol lewat tendangan kaki kanannya. Zulham akan bahu-membahu bersama Muhammad Ridwan dan Ilija Spasojevic di lini depan tim.

Selebihnya para pemain Persib siap semua untuk bermain saat bentrok dengan Persebaya. Tentunya, kecermatan Djanur dalam memilih pemain menjadi kunci kemenangan timnya di laga ini.

2. Ibnu Grahan (Persebaya United)

POSITIF - Pelatih Persebaya Surabaya, Ibnu Grahan mencoba berfikir positif sekalipun Persebaya Surabaya tampil di Piala Presiden dengan amunisi pemain terbatas. (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Ibnu Grahan bukanlah orang baru bagi Persebaya. Sebab, pada tahun 2001-2005, ia sudah dipercaya untuk menjadi asisten pelatih Tim Bajul Ijo senior. Bahkan, saat klub asal kota Surabaya itu merengkuh gelar juara tahun 2004, Ibnu bertugas sebagai asisten pelatih Jacksen Ferreira Tiago.

Namun, ia baru kembali lagi ke Persebaya pada tahun 2015. Sebelumnya ia berkelana mencari peruntungan dengan melatih klub di luar Persebaya, seperti PS Sumbawa Barat, dan Persela Lamongan U-21.

Pria asli Surabaya ini ditunjuk menjadi arsitek Bajul Ijo untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Ia menggantikan peran Rahmad Darmawan yang pada musim lalu membawa Persebaya ke babak 8 besar.

Pada laga perdana di Grup A, Ibnu hanya bisa membawa timnya meraih hasil imbang dari klub Divisi Utama Martapura FC dengan skor tanpa gol. Tentunya raihan itu bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan. Sebab di atas kertas para kualitas para pemain Bajul Ijo berada jauh dengan Martapura.

Alhasil, laga lawan Persib bisa menjadi kesempatan kedua untuk Ibnu menunjukan kapasitasnya sebagai pelatih yang andal. Perlu diingat, Persib merupakan juara ISL musim 2015 dan pertandingan ini dilakukan di Bandung. Sehingga bila Ibnu bisa memenangankan laga itu, ia akan menjadi sorotan.

Baca Juga:

Hasil dan Klasemen Sementara Grup A Piala Presiden 2015

Persib Hancurkan Persiba dengan Skor Telak 4-0

Assegaf Razak vs Dejan Antonic: Ofensif Kontra Counter Attack