Bola.com, Jakarta- Rahmad Darmawan akan meladeni Jafri Sastra pada duel Persija Jakarta melawan Mitra Kukar, Senin (7/6/2015) malam di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada laga terakhir Grup C Piala Presiden.
Laga ini menentukan nasib kedua tim. Sebelum mereka berperang, Bali United Pusam dan Persita Tangerang akan lebih dulu menentukan nasib pada laga sore hari. Apabila Persita kalah, peluang Persija sedikit terbuka dengan catatan harus mengalahkan Mitra Kukar. Mitra Kukar juga membutuhkan kemenangan meski mereka telah mengantongi poin dua, unggul satu poin dari Persija.
Duel ini tentu akan menguras pikiran kedua pelatih. Kedua tim sama-sama melakukan persiapan yang mepet. Seperti apa peluang kedua pelatih memenangkan timnya? Berikut analisis strategi RD versus Jafri Sastra versi Bola.com.
Rahmad Darmawan: Sedikit Apes
Karakter Rahmad Darmawan dan Jafri Sastra hampir sama, yakni tenang dan elegan. Keduanya disegani sebagai pelatih lokal yang memiliki karakter kuat dan disebut sebagai guru. RD adalah pelatih lokal dengan jam terbang tinggi plus gelar bergengsi di Persipura (Juara Liga Indonesia V) dan Sriwijaya FC (3 gelar Copa Indonesia dan Liga Indonesia 2007).
Bisa dibilang, awal musim ini, RD cukup apes lantaran membesut Persija. Mengapa? Di awal musim, Persija terlihat begitu mentereng setelah merekrut banyak pemain top baik lokal maupun asing, macam Stefano Lilipaly, Martin Vunk, dan Bambang Pamungkas. Di tengah jalan, Persija terlilit masalah finansial hingga menyebabkan tunggakan gaji pemain. Skuat yang suda disusun RD pun rontok satu per satu.
Pada dua laga ISL 2015, Tim Macan Kemayoran hanya meraih satu poin. Saat itu, kondisi Persija sangat tidak stabil karena banyak pemain cedera. Di Piala Presiden, kondisi Persija sebenarnya lebih baik. Namun pada dua laga di Grup C, Persija tidak maksimal.
RD mengaku akan memaksimalkan kekuatan yang ada untuk memberikan penampilan terbaik dari Persija. Ia merupakan pelatih yang memiliki kecenderungan membangun simbiosis mutualisme dengan pemain. Dengan kata lain, RD membangun loyalitas pemain terhadapnya. Melawan Mitra Kukar RD butuh pemain yang punya motivasi besar dan lebih petarung.
Jafri Sastra: Pembuktian Pelabuhan Baru
Jafri Sastra cukup sukses menangani Semen Padang pada ISL 2014 di babak utama, namun gagal saat Tim Kabau Sirah bertarung di babak delapan besar. Mitra Kukar seolah menjadi pelabuhan baru bagi Jafri, yang pada awal musim di LSI didepak Semen Padang setelah gagal di Piala Wali Kota Padang, Januari 2015.
Sebagai pelatih asal Padang, Jafri memiliki karakter pelatih dari Minang pada umumnya, yakni melengkapi bekal melatih dengan sisi akademik. Di Padang, Jafri dikenal sebagai salah satu guru dari pelatih-pelatih SSB di Padang. Tentu, menangani Mitra Kukar adalah tantangan baru, sebab ia belum pernah beranjak dari tanah Minang.
Bekal Jafri di Piala Presiden sebenarnya hampir sama dengan RD, yakni persiapan mepet dan pemain seadanya. Tapi, Jafri memiliki keunggulan pemain yang militan. Hal itu terlihat di laga melawan Bali United. Airlangga Sucipto dkk. tak mau kalah setelah gawang mereka kebobolan lebih dulu.
Baca Juga:
Lolos ke Perempat Final, Pelatih Persib Kritik Penampilan Timnya