Bola.com, Jakarta - Pusamania Borneo FC memastikan diri lolos ke babak delapan besar Piala Presiden 2015 setelah mengalahkan Gresik United dengan skor 3-1 (4/9/2015). Pada pertandingan lain di Grup D (4/9/2015), PSM Makassar menjinakkan Persipasi Bandung Raya (PBR) dua gol tanpa balas sehingga juga memperoleh tiket ke perempat final.
Dengan demikian, kedua tim sudah pasti mewakili Grup D dan pertandingan antarkeduanya di laga ketiga tak lagi berpengaruh pada siapa yang lolos. Namun, tetap saja laga itu penting karena mempertaruhkan gengsi kedua tim dan posisi puncak klasemen. Bila lolos sebagai juara grup tentunya akan punya kesempatan bertemu lawan yang relatif lebih mudah dibanding melawan peringkat pertama grup lain.
PSM sebagai tuan rumah jelas diunggulkan. Apalagi mereka sudah mencetak lima gol tanpa kebobolan sekali pun. Namun, Borneo FC punya senjata baru nan mematikan dalam diri Boaz Solossa.
Kehadiran Boaz menambah kekuatan dan kepercayaan diri tim
Boaz mulai bergabung dengan Borneo FC ketika Piala Presiden sudah bergulir. Laga melawan Gresik United merupakan pertandingan perdananya. Kehadirannya sempat diprotes oleh Gresik United karena menuduh Boaz bukan pemain yang sah lantaran tak ada dalam daftar pemain PBFC saat technical meeting (TM) menjelang bergulirnya Piala Presiden.
Tapi, setelah operator mengizinkan dan syarat administrasi rampung, Boaz langsung tampil sejak menit pertama melawan tim kebanggaan masyarakat Gresik tersebut. Dia langsung tampil trengginas dan jadi pemain penting dalam kemenangan yang memastikan satu tiket ke perempat final.
Kehadirannya jelas menambah kekuatan Tim Pesut Etam, juga menaikkan kepercayaan diri pemain lain karena ditemani oleh seorang bintang yang sudah empat kali menjuarai Liga Indonesia bersama Persipura Jayapura.
Catatan Boaz selama ISL
Bersama Persipura, Boaz empat kali menjuarai Liga Indonesia. Pertama pada tahun 2005. Kemudian saat kompetisi kasta tertinggi dengan format Indonesia Super League (ISL), dia tiga kali juara pada musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2012-2013. Hebatnya lagi, ketika Mutiara Hitam juara, Boaz juga mencatatkan namanya sebagai top scorer.
Sepanjang sejarah gelaran ISL, Boaz sudah mencetak 111 gol. Catatan yang tentunya membuat gentar setiap lawan. Dari jumlah itu, 45 di antaranya dicetak di luar kandang. Itu menunjukkan bahwa Boaz tak masalah bermain di manapun, dia tetap akan tampil tajam.
Berperan dalam tiga gol Borneo FC
Boci, sapaan akrab Boaz, langsung menunjukkan kelasnya sebagai penyerang papan atas Indonesia di laga pertama. Dia langsung tampil dominan ketika diturunkan sebagai pemain inti oleh Iwan Setiawan.
Boaz ditempatkan di lini depan bersama Jajang Mulyana dan Terens Puhiri. Dia langsung menggebrak sejak menit pertama. Pada menit kedelapan, Boaz memberikan umpan pada Hasan Basri yang kemudian dilanggar M. Ridwan. Penalti akhirnya dituntaskan dengan baik oleh Srdan Lopicic. Terens Puhiri yang kemudian dengan mudah menceploskan bola ke gawang Gresik United.
Sedangkan di gol ketiga yang kembali dicetak Lopicic, Boaz pula yang mengkreasi peluang. Dia melepaskan sepak pojok akurat yang kemudian ditanduk oleh Hamka Hamzah, bola mengarah ke Lopicic yang dengan mudah mengarahkan bola ke gawang Gresik United.
Statistik Boaz dalam pertandingan melawan Gresik United
Selain satu assist pada gol Terens Puhiri dan berperan dalam dua gol lainnya, Boaz bermain baik selama 90 menit di lapangan. Dia melepaskan empat tembakan dan satu di antaranya menemui sasaran. Jumlah tersebut sama dengan milik Terens Puhiri dan hanya kalah dari Lopicic yang punya tiga tendangan ke arah gawang. Itu berarti akurasi tembakan Boaz adalah 33%.
Boaz juga melepaskan 22 umpan sukses dengan tingkat akurasi umpannya 69%. Sebagai pemain yang kerap bergerak di sisi sayap, Boaz tercatat sebagai pemain yang paling banyak melepaskan umpan silang sukses, yakni empat kali. Akurasi umpan silangnya 57%. Cukup baik untuk ukuran pemain Indonesia. Dia juga menjadi pemain yang paling banyak melakukan dribble sukses, yaitu sebanyak empat kali. Tingkat kesuksesan gocekan Boaz adalah 67%.
Catatan lainnya, dia dua kali menciptakan peluang. Tertinggi di tim dengan jumlah yang sama dengan Terens Puhiri. Boaz juga sempat kehilangan bola dua kali. Cukup baik untuk pemain depan dan lebih baik dibanding Jajang Mulaya dan Terens Puhiri yang tiga kali kehilangan bola.
Kehadiran Boaz langsung memberi dampak positif bagi Borneo FC. Selain kemampuan tekniknya yang memukau, staminanya juga prima. Setelah sempat diprediksi oleh tim medis hanya mampu bermain maksimal selama 70 menit, Boaz bisa bermain penuh selama 90 menit dan tidak mengalami cedera.
Apabila Boaz konsisten dalam performa terbaiknya, Borneo FC adalah salah satu kandidat juara untuk Piala Presiden. Boaz akan jadi momok berbahaya bagi tim lawan.
Baca Juga :
Ulas Statistik: Firman Utina Tetap Jadi Aktor Kunci Persib
Statistik: Raphael Maitimo, Pemain Naturalisasi Paling Konsisten
Penonton ISL: Kanjuruhan Tertinggi, Persija vs Persib Terpadat