Bola.com, Makassar- Terens Owang Puhiri jadi sorotan berkat aksinya pada dua laga awal Pusamania Borneo FC di Piala Presiden 2015. Selalu tampil sebagai starter, pemain sayap kelahiran Jayapura, 13 Oktober 1996 ini, mencetak dua gol dan satu assist buat klubnya itu.
Meski usianya belum genap 19 tahun, Terens tidak canggung bermain dengan seniornya yang rata-rata berstatus bintang di pentas sepak bola nasional. Kepercayaan diri yang tinggi merupakan hasil tempaan dari sejumlah turnamen level nasional.
Terens mengawali kiprahnya saat membawa SSB Numbay Star Papua menembus semifinal Danone Cup 2008. Pada ajang itu, dia meraih penghargaan individu sebagai pemain terbaik sekaligus top scorer dengan lima gol. Tiga tahun kemudian, Terens masuk skuat timnas U-16. Mundari Karya, pelatihnya saat itu, mengungkapkan bakat dan kemampuan Terens tidak kalah dengan Evan Dimas.
Hanya, pada 2013, namanya tidak masuk dalam skuat timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Tapi, bakat emas Terens tidak memudar. Jelang ISL 2015, Terens mendapat kontrak lima tahun dari manajemen Borneo FC. Setelah gagal unjuk kemampuan di ISL 2015 yang terhenti, Terens ingin menjadikan Piala Presiden sebagai momentum terbaiknya. Mampukah Terens mewujudkannya? Berikut penuturannya kepada Bola.com.
Anda dinilai tampil bagus pada dua laga awal Borneo FC di Grup D Piala Presiden. Ada komentar soal ini?
Saya ucapkan terima kasih atas penilaian positif terkait penampilan saya bersama Borneo FC di Piala Presiden. Itu berarti kerja keras selama ini tidak sia-sia.
Anda kini jadi sorotan publik sepak bola nasional. Malah, ada yang menjuluki Anda sebagai the Next Boaz Solossa. Anda merasa terbebani dengan predikat itu?
Saya merasa biasa saja. Saya sama sekali tidak terbebani karena tidak mau memikirkannya. Saya ingin tetap fokus berlatih keras agar selalu jadi pilihan utama di Borneo FC Di klub ini, kualitas pemain merata. Itu berarti semua pemain punya kesempatan yang sama untuk tampil.
Sejumlah nama kondang bergabung di Borneo FC. Sebagai pemain muda, bagaimana Anda bisa menyatu dengan mereka?
Saya beruntung bergabung di Borneo FC yang memiliki manejemen yang bagus. Di klub ini semua saling menghormati dan profesional. Manejemen dan pelatih yang berhasil menyatukan pemain. Kami menyerahkan sepenuhnya ke tim pelatih untuk menentukan siapa yang tampil.
Pernah tidak Anda membayangkan satu tim dan tampil bersama dengan Boaz?
Semua pemain asal Papua sangat respek dengan Kakak Boaz. Terus terang saya tidak pernah membayangkan satu tim dengannya. Pertama, usia kami terpaut jauh. Kedua, tidak gampang bisa masuk skuat Persipura. Kalau pun akhirnya kami bisa bermain bersama di Borneo FC ini suratan takdir dan jadi catatan indah dalam karier saya.
Terakhir, apa target pribadi Anda bersama Borneo FC?
Semua pemain tentu ingin juara bersama klubnya. Meski tidak mudah, saya ingin juara di Piala Presiden bersama Borneo FC.
Baca Juga:
KOLOM: Boaz Solossa, Kerinduan Seorang Loyalis
Wawancara Iwan Setiawan: Kehadiran Boaz Solossa Bawa Efek Positif
Persija bak Liverpool, Kapan Kutukan Berakhir?
Baca Juga
Wahyu Wijiastanto Bicara A-Z: Patahkan Angka Sial, Ternak Lele, hingga Kewalahan Hadapi Boaz Solossa
Mengenang 2 Gol Terkini Timnas Indonesia ke Gawang Arab Saudi di SUGBK: Sumbangan 2 Putra Papua
Dari Solossa Bersaudara hingga Si Kembar Sayuri, Inilah Kakak Beradik di Timnas Indonesia dari Masa ke Masa