Bola.com, Amsterdam - Belanda, yang sukses mengunci posisi tiga besar di Piala Dunia 2014, kini terancam gagal lolos ke Piala Eropa 2016. Ada apa dengan De Oranje?
Kekalahan 0-3 dari Turki membuat Belanda tersudut di posisi empat klasemen sementara Grup A dengan torehan 10 poin. Setelah gagal memastikan tempat otomatis ke putaran final Piala Eropa 2016, Turki dan Belanda tinggal mengharapkan jalur play-off dengan berada di peringkat tiga Grup A.
Dengan Grup A menyisakan dua pertandingan, Turki kini berada di atas angin untuk merebut peringkat tiga dan tampil di babak play-off. Danny Blind terlihat belum bisa membawa Belanda ke trek yang benar.
Blind menggantikan posisi Guus Hiddink, yang menuai cercaan setelah Belanda kalah dua kali dalam Kualifikasi Euro. Hanya, di bawah kendali mantan bek Ajax Amsterdam tersebut, Arjen Robben dkk. tidak terlihat membaik. Belanda kalah di dua laga pertandingan kualifikasi melawan Islandia (0-1) dan terakhir Turki (0-3).
Kemarahan terhadap performa buruk Belanda dilontarkan Johan Cruyff dalam kolomnya yang dimuat De Telegraaf.
Legenda hidup De Oranje menyoroti kinerja bek timnas Belanda yang gampang sekali ditembus penyerang-penyerang lawan. "Lagi, para bek tidak cukup berpikir bagaimana bermain di posisinya."
Cruyff, yang pemuja gaya bermain ofensif Total Football selama ini dikenal jarang bicara soal pertahanan. Namun, mantan pelatih Barcelona tersebut agaknya merasa gusar bukan kepalang melihat Belanda dibuat kerepotan menghadapi tim sekelas Islandia.
Cedera panjang Ron Vlaar membuat poros belakang Belanda keropos di sepanjang kualifikasi Euro. Krisis serupa terjadi di lini depan. Ketiadaan Arjen Robben, yang juga menepi karena cedera membuat serangan lini depan Belanda kehilangan gereget. Vlaan dan Robben merupakan pilar penting Belanda saat sukses di Piala Dunia 2014.
Mantan pemain Belanda lainnya, Willem van Hanegem, di harian the Algemeen Dagblad juga angkat bicara soal penampilan para pemain yang tidak solid. "Di timnas Belanda, ada sejumlah pemain yang hanya peduli tentang dirinya sendiri."
Secara spesifik Van Hanegem mengkritik pemain Manchester United, Memphis Depay. "Ia lebih sering berbaring di tanah," tulis Van Hanegem.
Sang pemain muda yang beroperasi di sektor sayap kiri semestinya menjadi pemain yang sering membuat peluang atau bahkan mencetak gol.
Di fase kualifikasi Belanda telah mencetak 11 gol dalam tiga pertandingan melawan Kazakhstan dan Latvia, tapi hanya dua dalam lima pertandingan melawan Islandia, Republik Ceko dan Turki. Ketiga tim tersebut sekarang ada di atas mereka.
Tekanan bertubi-tubi dari para legenda tak membuat Blind goyah. "Saya sama sekali tidak berpikir soal (pengunduran diri) itu," ungkap Blind kepada media Belanda NOS (Nederlandse Omroep Stichting) dan dilansir lagi oleh Football Oranje.
Blind berpendapat bahwa kekalahan Belanda disebabkan tim tidak memaksimalkan potensi dan peluang yang mereka miliki.
"Kami tidak memaksimalkan potensi dengan cepat dan seolah memberikan gol begitu mudah. Kesalahan terjadi berkali-kali, pada awal pertandingan juga membuat kesalahan.
Di sisi lain, Blind masih optimistis Belanda mampu meraih hasil maksimal di dua laga tersisa melawan Kazakhstan pada 10 Oktober 2015 dan Republik Ceska empat hari berikutnya.
"Kami juga punya peluang, bahkan lebih dari Turki. Kami tidak menghargai diri sendiri. Luciano Narsingh mendapat kesempatan yang sama seperti yang dimiliki Turki ketika skor 1-0, tapi kami tidak berhasil. Saya masih yakin kualitas kami mumpuni,” tuturnya.
Baca Juga:
Van Persie: Belanda Masih Punya Harapan!