Wawancara Dejan Antonic: "Pastikan Kompetisi Segera Digelar!"

oleh Abdi Satria diperbarui 09 Sep 2015, 15:35 WIB
KOMPETISI - Dejan Antonic berujar kompetisi wajib digelar demi kebaikan sepak bola Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Makassar - Persipasi Bandung Raya gagal melangkah ke perempat final Piala Presiden 2015 setelah hanya mencetak satu kemenangan dan menelan dua kekalahan. Meski klubnya gagal, pelatih PBR, Dejan Antonic, tidak kecewa. Alasannya, Nova Arianto dkk. sudah tampil maksimal sesuai dengan masa persiapan yang minim.

Kevakuman kompetisi juga jadi kendala karena sentuhan pemain seperti kembali dari nol. Faktor itulah yang jadi kekhawatiran utama Dejan setelah skuatnya kembali tidak berkompetisi seusai tersingkir lebih awal di Piala Presiden.

Advertisement

Kepada Bola.com, Dejan mengungkapkan pandangannya terkait sepak bola Indonesia dan kompetisinya. Berikut penuturannya:

PBR sudah tersingkir di Piala Presiden 2015. Apa rencana Anda buat tim ini?

Sampai saat ini saya belum punya rencana karena saya dan manajemen PBR juga tidak tahu kapan kompetisi digelar. Terus terang ketidakpastian inilah yang membuat perkembangan sepak bola Indonesia bakal terhambat atau jalan di tempat.

Maksud Anda?

Tidak ada prestasi yang bisa dicapai tanpa adanya kompetisi, karena di situlah mental dan kemampuan pemain terasah. Fakta yang terjadi saat ini di Indonesia, pemain jadi kehilangan sentuhan terbaiknya karena jam terbang minim akibat ketidakpastian kompetisi.

Sebagai contoh pemain saya di PBR. Kalau dihitung, sampai saat ini mereka baru tampil pada lima partai resmi. Masing-masing dua di ISL 2015 dan tiga di Piala Presiden.

Jumlah tampil ini sangat tidak ideal buat perkembangan pemain. Sekarang, saya dengar ISL akan digelar Januari 2016. Artinya, pemain harus menunggu lagi sampai tiga bulan ke depan untuk bisa berkompetisi dengan kondisi mulai dari nol. Jadi, apa yang bisa diharapkan dari kondisi minor seperti ini.

Anda punya solusi?

Solusinya cuma satu: pastikan kompetisi segera digelar demi sepak bola Indonesia itu sendiri. Jangan pernah bermimpi bisa mendapatkan timnas yang tangguh tanpa adanya kompetisi.

Perseteruan Kemenpora dengan PSSI belum berakhir. Situasi ini diyakini jadi penghambat kompetisi digelar. Ada komentar terkait hal ini?

Saya no comment soal (perseteruan) itu. Saya hanya mau bicara dalam koridor sepak bola.

Apa rencana Anda setelah Piala Presiden?

Saya pulang dulu menemui keluarga di Hong Kong. Setelah itu saya akan terbang ke Swiss untuk mengikuti kursus lisensi A-Pro di Swiss yang berlangsung mulai 26 September.

Baca Juga :

Wawancara Iwan Setiawan: Kehadiran Boaz Solossa Bawa Efek Positif

Wawancara Syakir Sulaiman: Utang Saya ke Suporter Sudah Lunas!

Wawancara Bobby Satria: Kapten Bali United Setelah Lama Terpuruk