Rapor Persija Usai Tersingkir di Piala Presiden, Serba Negatif?

oleh Yovinus Krisantus diperbarui 09 Sep 2015, 16:41 WIB
MENGECEWAKAN - Persija Jakarta tampil mengecewakan di Piala Presiden 2015 yang berujung pada tersingkirnya tim Macan Kemayoran. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta harus menerima kenyataan pulang lebih awal pada gelaran Piala Presiden 2015. Bersaing dengan Bali United, Mitra Kukar, dan Persita Tangerang di penyisihan grup C, Persija hanya meraup 2 poin dari hasil 2 kali imbang dan sekali kalah.

Di babak penyisihan grup C yang digelar di Bali, tim kebanggaan Jakmania ini tampil kurang memuaskan. Masa persiapan tim yang pendek dan kendala non-teknis yang dialami oleh Persija dinilai sebagai salah satu penyebab kegagalan Persija bersaing di ajang yang diprakarsai oleh Mahaka ini.

Advertisement

Berikut rapor para pemain Persija dari 3 pertandingan di penyisihan grup C.

Rapor penyerangan: Ismed dan James Koko paling impresif

Gunawan Dwi Cahyo menjadi satu-satunya pencetak gol bagi Persija di ajang Piala Presiden. Gol tersebut dilesakkan oleh mantan penggawa Timnas U-23 ini dengan memanfaatkan assist dari Ismed Sofyan ketika diimbangi oleh Persita Tangerang.

Selain satu assist, Ismed mencatatkan diri sebagai pemain paling banyak melakukan operan. Dalam 3 pertandingan, ia mencatatkan total 173 operan di mana 128 di antaranya merupakan operan sukses. Persija sendiri total mencatatkan 887 operan sukses dari 1142 kali percobaan.

Tak hanya itu, Ismed juga mencatatkan diri sebagai pemain Persija yang paling banyak melakukan umpan silang. Ia melakukan 25 kali umpan silang dari 60 kali percobaan yang dilakukan oleh Persija.

Sementara itu, James Koko Lomell menjadi pemain yang paling banyak melakukan percobaan tendangan ke arah gawang. Ia mencatatkan total 10 kali tendangan dari total 29 kali percobaan yang dilakukan Persija. Namun demikian, hanya 2 tendangan yang tepat mengarah ke gawang. Sedangkan persentase kesuksesan tendangan tertinggi dicetak oleh Bambang Pamungkas dan Vendri Mofu. Rata-rata Persija melakukan 9,7 tendangan di mana 5,7 tembakan tepat ke arah gawang dalam setiap pertandingan.

Di sisi lain, M. Nur Iskandar menjadi pemain yang paling banyak melakukan dribel dengan total 15 kali percobaan. Namun demikan, hanya 5 yang berhasil. M. Nur Iskandar juga menjadi pemain yang paling banyak kehilangan pengusaan bola yaitu sebanyak 19 kali.

Rapor pertahanan: Gunawan – Ambrizal paling kokoh

Di babak penyisihan, Andritany yang menjaga gawang tim Macan Kemayoran harus kebobolan kebobolan 4 gol dari 3 pertandingan. Mantan penggawa Timnas U-23 ini melakukan rata-rata 2,7 kali penyelamatan dalam setiap pertandingan.

Di sisi lain, Amarzukih menjadi pemain yang paling banyak melakukan percobaan tekel. Ia tercatat melakukan 17 kali percobaan tekel dari total 99 tekel yang dicatatkan tim Persija. Namun, Vendri Mofu menjadi pemain yang paling banyak melakukan tekel sukses. Pemain yang meroket bersama Semen Padang ini mencatatkan rata-rata 3 tekel sukses dalam setiap pertandingan. Persija sendiri secara keseluruhan mencatatkan 45 kali tekel sukses dari 99 kali percobaan di babak penyisihan grup.

Sementara, Ambrizal mencatatkan diri sebagai pemain yang paling banyak melakukan intersep. Ia melakukan 18 kali intersep dari total 73 intersep yang dicatatkan Persija. Ia juga menjadi pemain yang paling banyak memblok tembakan lawan. Total ia melakukan 3 blok dari total 9 blok Persija di sepanjang turnamen.

Selain menjadi satu-satunya pencetak gol bagi Persija, Gunawan Dwi Cahyo juga berperan penting bagi barisan pertahanan. Gunawan melakukan 9 kali sapuan, terbanyak dari total 40 kali sapuan milik tim Macan Kemayoran.

Sedangkan pemain asing yang direkrut Persija untuk memperkuat lini pertahanannya, Alan Aciar, justru menjadi pemain yang paling banyak melakukan pelanggaran. Ia melakukan total 7 kali pelanggaran dari 39 pelanggaran yang dicatatkan Persija di sepanjang turnamen, ditambah dengan catatan 3 kartu kuning dan 1 kartu merah.

Melihat rapor penyerangan dan pertahanan Persija diatas, perombakan di sektor penyerangan jelas akan menjadi pekerjaan rumah coach Rahmad Darmawan jika Liga Super Indonesia kembali digelar pada masa yang akan datang.

Foto dok. Bola.com

 

Baca juga :

The Jakmania Kecewa Ditolak Pemain Persija di Bali!

Ini 4 Penyebab Persija Jakarta Babak Belur di Piala Presiden

Ini Dia Penyebab Persija Tersingkir dari Piala Presiden