Bola.com, Jakarta - PSM Makassar berhasil menjadi pemuncak Grup D Piala Presiden 2015 setelah bermain imbang tanpa gol ketika melawan Pusamania Borneo (PBFC) di laga terakhir. Keduanya sama-sama mengemas nilai tujuh, tapi PSM punya selisih gol lebih baik. Mencetak lima gol dari tiga pertandingan tanpa kebobolan sekali pun.
Menarik untuk melihat performa pemain Juku Eja selama babak penyisikan. Analisis performa ini menggunakan data yang dihimpun oleh Labbola.
Lima gol dibagi rata lima pemain
Ada catatan menarik dari lima gol yang dihasilkan oleh PSM, yakni dicetak oleh lima pemain berbeda. Mereka adalah Aditya Putra Dewa, Ferdinand Sinaga, Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakri, dan Ardan Aras. Gol yang dicetak oleh Ferdinand dan Syamsul berasal dari titik putih. Sementara gol yang dicetak oleh Aditya Putra Dewa berasal dari tendangan bebas.
Ada dua pemberi assist untuk dua gol lainnya. Mereka adalah Aditya Putra Dewa dan Maldini Pali. Umpan keduanya berbuah gol untuk gol yang dicetak Ardan Aras dan Rasyid Bakri.
Ferdinand Sinaga pemain PSM paling berbahaya
Sepanjang tiga pertandingan, penguasaan bola PSM rata-rata 50%. Mereka total melepaskan 38 tendangan dengan 13 di antaranya mengarah ke gawang lawan. Itu berarti rata-rata 12,7 tendangan per pertandingan dan 4,3 di antaranya tepat sasaran. Angka tersebut menghasilkan persentase akurasi tembakan PSM hanya sebesar 34%.
Meski hanya mencetak satu gol dari titik penalti, Ferdinand merupakan pemain PSM paling berbahaya. Pemain yang sebelumnya memperkuat Sriwijaya FC tersebut total melepaskan 10 tendangan dengan lima di antaranya menemui sasaran. Rata-rata akurasi tendangannya juga paling baik, yakni 50%, untuk pemain yang minimal melepaskan tiga tembakan.
Tapi, Ferdinand bukan yang terbanyak dalam hal menggocek bola. Rasyid Bakri justru jadi pemain yang paling sering melakukan dribel, yakni delapan kali dengan lima di antaranya berhasil. Anak asuh Assegaf Razak sendiri total melakukan 37 dribel dengan 27 dribel sukses atau tingkat keberhasilannya 54%.
Syamsul Chaeruddin paling banyak mengumpan
PSM total dalam tiga pertandingan melepaskan 981 umpan dengan 713 sukses menemui sasaran. Akurasi umpannya 73%. Kapten tim, Syamsul Chaeruddin, tercatat sebagai pemain yang paling banyak melepaskan umpan. Total dia melepaskan 135 umpan.
Tapi, untuk urusan umpan sukses terbanyak dipegang oleh Ardan Aras. Dia melepaskan 102 umpan sukses. Sedangkan untuk urusan akurasi terbaik dicatatkan oleh Agung Prasetyo dengan tingkat akurasi 85%.
Sedangkan untuk umpan silang, PSM melakukan 49 umpan silang atau rata-rata 16,3 per pertandingan dengan umpan silang sukses total "hanya" 8 atau 2,7 umpan sukses per pertandingan. Syamsul kembali jadi yang terbanyak dengan total melepaskan 14 umpan silang. Tapi, nama Satrio Syam dan Muhammad Karman tercatat melepaskan umpan silang sukses terbanyak, masing-masing dua kali.
Catatan aksi bertahan
Untuk aksi bertahan, Ardan Aras tampil sebagai pemain yang paling banyak melakukan tekel, yakni 22 kali. Sedangkan, Syamsul Chaeruddin dan Kurniawan Karman jadi yang paling banyak mengoleksi tekel sukses, masing-masing sebanyak 9 kali. Laskar Ayam Jantan secara tim melakukan 116 kali tekel dengan 56 tekel sukses, persentase kesuksesannya 48%.
PSM juga melakukan 80 kali usaha memotong bola atau rata-rata 26,7 kali per pertandingan dengan Agung Pasetyo sebagai yang terbanyak melakukan intersepsi, yakni 17 kali. Agung Prasetyo kembali menjadi bek yang paling banyak melakukan sapuan yakni 16 kali. PSM total melakukan 73 sapuan dari tiga laga.
Nama Agung kembali muncul sebagai pemain yang paling banyak memblok tendangan lawan, dengan dua kali melakukan blok. Catatan yang sama ditorehkan oleh Hendra Wijaya. PSM total membukukan 7 kali blok tembakan.
Dimas Galih Pratama yang mencatatkan diri tiga laga tak kebobolan, selain berkat pemain belakang yang tampil lugas juga memang tangguh dalam menjaga gawangnya. Dia sembilan kali melakukan penyelamatan atau rata-rata tiga penyelamatan per pertandingan.
Catatan PSM lainnya
Catatan lain dari tim ini adalah 75 kali hilang penguasaan bola. Ferdinand Sinaga dan Aditya Putra Dewa masing-masing kehilangan bola 10 kali yang merupakan terbanyak di timnya.
Secara kolektif, PSM melakukan 48 pelanggaran. Ardan Aras menjadi yang paling banyak melakukan pelanggaran, yaitu sebanyak 7 kali. Pemain PSM dilanggar sebanyak 45 kali dengan Ferdinand sebagai pemain yang paling banyak dilanggar dengan 14 kali dilanggar lawan.
Tapi, untuk pemain yang paling banyak terjebak offside, muncul nama M. Rahmat dan Maldini Pali yang masing-masing sekali offside. PSM total hanya 2 kali offside.
Meski tampil sebagai juara grup, PSM tak boleh terlena. Masih banyak yang perlu diperbaiki terutama urusan umpan agar bisa memenangi laga perempat final.
Baca Juga :
Ulas Statistik: Firman Utina Tetap Jadi Aktor Kunci Persib
Statistik: Raphael Maitimo, Pemain Naturalisasi Paling Konsisten