Bola.com, London - Melesatnya popularitas Premier League di seantero dunia ikut mendongkrak pemasukan pemerintah Inggris dari sektor wisata. Baru-baru ini BBC merilis hasil penelitian Dinas Pariwisata Inggris yang menunjukkan angka pemasukan besar tinggi Negeri Tiga Singa dari wisata sepak bola.
Jumlah fans luar negeri mengunjungi Inggris untuk menonton Liga Inggris pada 2014 menembus 800 ribu orang. Mereka memberi pemasukan sebesar 684 juta poundsterling.
Kebanyakan fans yang datang berasal dari Republik Irlandia (121.000), dengan Norwegia (93.000), Swedia (58.000) dan Amerika Serikat (53.000).
Stadion Old Trafford yang jadi kandang Manchester United dan Emirates homebase Arsenal menjadi venue paling populer. Fans luar negeri yang menonton pertandingan di kedua stadion tersebut menembus angka 109 ribu orang.
Direktur Premier League, Richard Scudamore, sangat gembira melihat angka-angka fantastis tersebut. Tingginya harga tiket pertandingan ternyata tak membuat para wisatawan sepak bola keder datang ke Inggris.
Dinas pariwisata Inggris lewat program "Visit Britain" menjalin kemitraan dengan dengan pengelola Premier League untuk mendorong fans luar negeri klub-klub Inggris datang ke Negeri Ratu Elisabeth.
Pencapaian tahun 2014 sebuah prestasi. Penelitian yang sama dilakukan pada 2010 menunjukkan jumlah wisatawan sepak bola yang mendatangi Inggris hanya mencapai 50 ribu orang.
Kelompok suporter Liverpool di Norwegia memperkirakan untuk pertandingan besar, sekurangnya 1.500 fans The Reds dari negara mereka mendatangi Stadion Anfield. Pengakuan serupa dengan jumlah yang berbeda-beda juga mencuat dari kelompok suporter klub dari negara lain.
Harus diakui Premier League sudah menjadi merek global besar dengan perkiraan 1,2 miliar penggemar di seluruh dunia. Hak siar televisi di luar negeri periode 2016-2017 yang sudah ditandatangani baru-baru ini mencapai angka 2 miliar poundsterling.
Penelitian menunjukkan para penggemar ingin mengalami kegembiraan secara pribadi dengan mendatangi langsung markas klub kesayangannya. Dampak nyatanya pemasukan ekonomi Inggris ikut terkerek.
Republik Irlandia menyumbang 121 ribu dari 800 ribu penggemar mengunjungi Inggris untuk menonton sepak bola. Kampanye yang dilakukan klub-klub Inggris di seluruh dunia ikut memengaruhi peningkatan jumlah fans.
Rata-rata wisatawan sepak bola menghabiskan 684 juta poundsterling dihitung secara kolektif. Angkanya melonjak dibanding tahun 2010 yang hanya 89 juta poundsterling. Rata-rata di antara mereka menghabiskan tak kurang dari 855 poundsterling per kunjungan, jauh lebih tinggi daripada wisatawan luar negeri yang memilih untuk tidak menonton sepak bola yang hanya 628 poundsterling.
Sepak bola juga tampaknya menjadi cara yang efektif meningkatkan jumlah wisatawan asing mau berkunjung ke Inggris pada musim dingin, saat Liga Inggris tetap menggelar pertandingan, sementara negara-negara Eropa lain memilih meliburkan kompetisi. Dari total jumlah wisatawan yang datang, 31% menyatroni Inggris pada periode Januari sampai Maret. Mereka mengagendakan menonton pertandingan Liga Inggris sebagai tujuan wisata.
Angkanya lebih besar jika dibandingkan dengan periode bulan Juli sampai September yang hanya 19 persen. Hampir tiga perempat (73%) dari pengunjung yang memberi tujuan perjalanan utama mereka sebagai menonton pertandingan sepak bola.
Menteri Pariwisata Inggris, Tracey Crouch mengatakan: "Ini fantastis melihat sepak bola memiliki peran positif sebagai tujuan utama wisatawan di banyak wilayah yang berbeda di Inggris."
Fans Lokal Terancam
Tore Hansen, salah satu pentolan suporter resmi Liverpool di Norwegia, menyebut telah melakukan perjalanan rutin ke ke Anfield selama 30 tahun terakhir.
Hansen mengatakan hubungan cinta dengan The Reds dimulai pada 1960 ketika kompetisi Inggris jadi menu utama siaran olahraga di stasiun televisi Norwegia. Banyaknya rute penerbangan ke Inggris memudahkan para penggemar untuk melakukan perjalanan.
"Sepak bola Inggris selalu populer di Norwegia dan juga merupakan negara yang bagus untuk dikunjungi," kata Hansen.
Fans Liverpool terhitung banyak seantero dunia. Sayangnya stadion mereka Anfield hanya punya kapasitas kecil 45.500 penonton. Hal itu membuat jumlah penggemar yang datang langsung kalah banyak dibanding Stadion Emirates (Arsenal) yang punya kapasitas 60 ribu atau Old Trafford (Manchester United) dengan 75.700.
Bagaimana pandangan fans lokal dengan fenomena itu?
Sean Bones, Wakil Ketua Manchester United Supporters Trust (MUST) mengatakan perlu ada keseimbangan antara menyambut fans luar negeri dan mempertahankan warisan klub.
Ditanya apakah pendukung lokal atau luar negeri dianggap lebih penting oleh klub, ia berujar: "Manchester United dibangun oleh generasi dukungan warga lokal dan kami layak mendapat pengakuan. Faktanya wisatawan tertarik datang karena dari sejarah yang kami buat."
Fans lokal punya kekhawatiran dengan lonjakan harga tiket pertandingan yang kian terasa mencekik bagi mereka. Sementara para wisatawan sepak bola yang datang ke Inggris punya bekal uang lebih banyak. Harga tiket pertandingan bukan masalah buat mereka.
"Kedatangan wisatawan asing baik untuk negara kami. Pemasukan berpengaruh pada peningkatan ekonomi. Hanya klub harus tetap loyalitas jangka panjang pendukung lokal kami," kata Bones.
Indonesia Pasar Baru
Jumlah fans luar negeri akan meningkat?
Daftar 10 besar pengunjung luar negeri untuk sepak bola Inggris saat ini masih terbatas sesama negara Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
Akan tetapi dinas pariwisata Inggris percaya pertumbuhan jumlah fans luar negeri yang kian meningkat dari tahun ke tahun akan memperbesar jumlah wisatawan asing. Negara-negara Asia cepat atau lambat akan jadi penyumbang pemasukan yang tinggi dari sektor pariwisata.
Indonesia masuk hitungan negara-negara Asia yang potensial menyumbang wisatawan sepak bola ke Inggris.
"Menarik untuk melihat pertumbuhan pasar baru fans Liga Inggris di Tiongkok, Hong Kong, dan Indonesia di mana. Wisatawan generasi baru cenderung lebih muda dan makmur.
Mereka memiliki loyalitas yang besar sebagai fans klub-klub Inggris. Mereka punya hasrat besar untuk datang dan melihat klub kesatangan bermain di stadion," tutur Patricia Yates, juru bicara Dinas Pariwisata Inggris.
Seperti halnya Bones, Yates percaya perlu ada keseimbangan antara pendukung lokal dan luar negeri. Tetapi ia berpendapat penggemar asing "memberi rasa yang berbeda" pada sebuah pertandingan.
Melihat perkembangan positif, Dinas Pariwisata Inggris akan terus menggunakan brand Liga Inggris sebagai alat pemasaran wisata. Dalam satu hingga dua tahun ke depan mereka optimistis angka wisatawan sepak bola akan menembus 1 juta orang.
"Pada tahun 2014, kami melihat 35 juta orang datang ke Inggris. Mereka menghabiskan uang tak kurang dari 22 miliar poundsterling, dan kami berencana untuk tumbuh itu untuk 40 miliar pada tahun 2020," ucap Yates.
"Kami memiliki target ambisius dan kami akan terus menggunakan sepak bola sebagai menarik utama ke negara ini."
Stadion yang paling banyak dikunjungi wiasatawan asing 2014:
Old Trafford (Manchester United): 109.000
Emirates (Arsenal): 109.000
Anfield (Liverpool): 99.000
Stamford Bridge (Chelsea): 89.000
Wembley (Inggris): 51.000
White Hart Lane (Tottenham): 40.000
Stadion Etihad (Manchester City): 33.000
Craven Cottage (Fulham): 30.000
Baca Juga:
Van Gaal Optimistis MU Kalahkan Liverpool
Gaji Pemain MU Lebih Murah dibanding Manchester City dan Chelsea