Bola.com, Jakarta - Turnamen Piala Presiden 2015 akan memasuki fase gugur. Salah satu tim spesialis turnamen, Arema Cronus, sukses melaju ke babak perempat final Piala Presiden 2015, setelah menjadi runner-up di Grup B.
Arema lolos setelah mengumpulkan lima poin, hasil dari sekali kemenangan atas Sriwijaya FC dan dua kali imbang dengan Persela Lamongan dan PSGC Ciamis. Meski lolos, masih banyak pekerjaan rumah bagi anak asuhan Joko “Gethuk” Susilo tersebut di babak delapan besar nanti.
Arema yang sejatinya menjadi tuan rumah di Grup B hanya mampu lolos dengan predikat runner up, setelah sebelumnya diprediksi mampu melenggang mulus di grup ini, karena di atas kertas Arema unggul atas tiga kandidat lainnya.
Dalam kesempatan kali ini, Labbola akan membahas performa Arema lewat kaca mata statistik selama babak penyisihan Piala Presiden 2015. Berikut analisisnya:
Kesulitan menghadapi tim dengan strategi parkir bus
Semua orang tahu, bahwa Arema adalah tim besar dengan kedalaman skuat nan kompetitif. Banyak nama besar dan pemain tim nasional menghuni skuat Singo Edan. Hal ini membuat tim yang merasa inferior saat menghadapi Arema menyiasati gaya bermain bertahan, atau istilah lainnya, parkir bus.
Persela dan PSGC adalah dua tim yang di atas kertas di bawah Arema. Taktik tersebut coba diterapkan dan hasilnya sukses menahan Arema dan berhasil mencuri satu angka. Secara rata-rata penguasaan bola, Arema mampu menguasai bola hingga 61%, hal itu mengindikasikan bahwa tim-tim yang menjadi lawan mereka membiarkan Arema menguasai bola sebanyak-banyaknya, sambil berusaha sekuat mungkin menahan Arema menembus lini pertahanan mereka.
Bahkan, pemain dengan jumlah umpan terbanyak di skuat Singo Edan adalah Fabiano Beltrame yang berposisi sebagai pemain belakang, hal ini menunjukkan Arema bermain dengan garis pertahanan tinggi. Fabiano total melepaskan 186 umpan selama tiga pertandingan, dengan rasio kesuksesan mencapai 90%.
Meski secara angka statistik jumlah tembakan per pertandingan Arema tinggi angka rata-rata 16,7 tembakan, namun, Arema tampak kesulitan untuk mencetak gol, terutama melawan tim dengan strategi bertahan. Saat menjamu Persela, Arema bahkan harus menunggu hingga ujung pertandingan untuk menyamakan skor dan saat pertandingan terakhir melawan PSGC, hanya penalti Samsul Arif yang menjadi satu-satunya gol Singo Edan menghadapi tim Divisi Utama tersebut.
Lain halnya ketika menghadapi tim dengan gaya permainan terbuka, pemain-pemain Arema lebih bisa masuk lini pertahanan dan membuat peluang, hasilnya Arema mampu membekuk Sriwijaya FC, 3-1 di pertandingan kedua. Sriwijaya pada malam itu berani menghadapi Arema dengan gaya terbuka.
Peran Lancine Kone sebagai sang pembeda
Pemain asing anyar Arema, Lancine Kone, tampil memukau bagi tim kebanggaan Aremania ini. Bermain dengan pemain-pemain berkelas, Kone mampu cepat beradaptasi dengan skuat Arema.
Kone bermain di belakang penyerang utama, Cristian Gonzales dalam skema 4-2-3-1 Joko Susilo. Kone yang bermain cemerlang untuk Persipura di AFC Cup juga menularkan DNA tersebut bagi Arema. Kone sejauh ini menjadi top scorer Singo Edan dengan tiga gol. Itu berarti 60% gol Singo Edan dicetak mantan pemain Sriwijaya FC ini.
Kone pun menjadi pemain paling sering melakukan percobaan tembakan. Total, Kone sudah melepaskan 11 tembakan di tiga pertandingan babak penyisihan, yang mana tujuh diantaranya tepat sasaran dan tiga dari tujuh tembakan tepat sasaran itu berbuah menjadi gol.
Meski berposisi di belakang striker, Kone juga dinamis dalam bergerak. Dia juga kerap membantu serangan Arema dari sisi sayap. Kone pun juga terbilang baik dalam mengirimkan umpan silang ke kotak penalti Singo Edan. Eks pemain Persisam ini sukses melepaskan 29% umpan silang akurat dan itu merupakan angka tertinggi di antara pemain Arema lainnya.
Keberadaan Kone sejauh ini memberi warna baru bagi lini depan Arema, saat Cristian Gonzales dan pemain lini serang lainnya seret gol, Lancine Kone hadir sebagai pembeda, setidaknya selama babak penyisihan Piala Presiden 2015 ini.
Baca juga :
Terungkap, Alasan Ahmad Nufiandani 'Menghilang' dari Arema
Bungkam SFC, Pelatih Arema Akui Sempat Salah Strategi
Zulham "ZZ54" Zamrun Minta Persib Waspadai PSM, Borneo, Arema