Untuk Sementara, PSIS Kehilangan Stadion Jatidiri

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 13 Sep 2015, 19:20 WIB
RENOVASI-Stadion Jatidiri sebagai markas PSIS akan direnovasi total mulai tahun 2016. (Bola.com/Vincencius Sawarno)

Bola.com, Semarang- PSIS Semarang mulai mencari stadion alternatif bila kompetisi Divisi Utama 2016 digulirkan. Pasalnya, Stadion Jatidiri yang selama ini menjadi tempat latihan dan pertandingan kandang akan direnovasi total mulai 2016.

Manajemen PSIS berencana memakai Stadion Utana Kebon Dalem, Kendal. Sementara untuk seleksi dan tempat latihan, tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar itu akan menggunakan Stadion Citarum. Penasihat PSIS, Wahyu Winarto, mengatakan kemungkinan proses renovasi akan dimulai pada awal tahun 2016.

Advertisement

“Kami masih berkoordinasi dengan pengelola stadion. Sebenarnya kami berharap di Kompleks Jatidiri ada satu lapangan yang khusus dipakai untuk latihan, supaya lapangan utama tidak cepat rusak,” katanya.

Stadion Jatidiri yang berkapasitas 18 ribu penonton itu merupakan aset Pemerintah Provinsi Jateng. Renovasi Jatidiri akan membuat stadion itu jadi berkapasitas 35 ribu. Sebagai satu-satunya stadion yang memadai di ibu kota Jawa Tengah itu, Jatidiri kurang ideal. Selain bangunan yang tidak terawat, kualitas tanah dan rumput juga memprihatinkan. Bila musim kemarau, lapangan akan sangat kering dan di musim hujan akan tergenang air.

Selama ini pemakaian Stadion Jatidiri oleh PSIS juga tidak ideal. PSIS menggunakan sebagai tempat pertandingan kandang sekaligus latihan. Hal itu bisa membuat rumput cepat rusak. Opsi lain adalah memindahkan latihan di Citarum. Tetapi, opsi akan memakan waktu karena lokasi yang cukup jauh, sementara mes pemain PSIS terletak di kompleks Jatidiri.

“Untuk kepastian kami akan pindah ke mana juga tergantung kompetisi. Kalau tidak jelas ya kami juga tidak bertanding. Sampai saat ini belum ada informasi apa-apa soal nasib Divisi Utama,” katanya.

PSIS menjadi satu sekian banyak klub Divisi Utama di Jateng yang menganggur setelah mengikuti Piala Polda Jateng yang berakhir pada awal Agustus 2015. Sebagian besar telah membubarkan pemain dan akan memanggil lagi apabila PT Liga Indonesia memberi kepastian kompetisi musim depan digelar.

Seperti diketahui, kompetisi Divisi Utama senasib dengan ISL yang vakum akibat konflik antara PSSI dengan Kemenpora. Kompetisi kasta kedua itu bahkan belum sempat digulirkan saat PSSI memutuskan menghentikan kompetisi ISL dengan alasan force majeure sebagai imbas konflik itu.

Baca Juga: 

Tak Ada Kegiatan, Klub-klub Jateng Mulai Galau

Aroma Semen Padang di Tim Sepak Bola Pra PON Sumbar

5 Pemain Muda yang Bersinar di Penyisihan Piala Presiden

 

Berita Terkait