Bola.com, Jakarta- Bali United Pusam tetap melanjutkan kegiatan meski kompetisi vakum. Inilah yang membuat mereka cukup stabil selama babak penyisihan Piala Presiden 2015. Tim yang bermarkas di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar ini sukses menjadi pemuncak Grup C Piala Presiden, mengungguli Mitra Kukar, Persita dan Persija. Rahasia sukses anak asuh Indra Sajfri ini akan dibahas oleh Labbola dari sudut pandang statistik.
Sepanjang babak penyisihan yang diselenggarakan di rumah mereka sendiri, Bali United sukses mengumpulkan tujuh angka, hasil dari dua kali kemenangan atas Persija (3-0) dan Persita (2-1), dan satu pertandingan imbang 2-2 saat bersua Mitra Kukar.
Konsisten latihan
Salah satu kunci kesuksesan tim ini adalah kebijakan dari manajemen yang tetap latihan saat kondisi sepak bola lokal yang tidak jelas. Bali United masih rajin melangsungkan rangkaian uji tanding, sementara tim lain malah meliburkan tim dan pemainnya. Benih yang mereka tanam, sudah mulai terasa saat turnamen Piala Presiden ini. Enam bulan vakumnya sepak bola lokal tetap disiasati oleh Bali United dengan tetap menggelar latihan, sehingga kekompakan tim makin terbentuk, inilah salah satu nilai lebih tim ini.
Di Piala Presiden, Bali United benar-benar menunjukkan kekompakan mereka. Sepanjang turnamen, Bayu Gatra dkk. sukses melepaskan 1801 operan dengan angka persentase sukses yang sangat tinggi, yakni mencapai 90%.
Gelandang kreatif Fadhil Sausu menjadi dirigen lini tengah, 327 umpan dilepaskannya dengan 299 di antaranya menemui kaki teman sendiri. Fadhil sejauh ini sudah melepaskan dua assist, angka itu merupakan angka tertinggi di antara pemain Bali United lainnya.
Filosofi bermain Indra Sjafri saat mengarsiteki timnas U-19, yaitu bermain dengan fondasi menguasai lini tengah diterapkan dalam turnamen ini. Tim ini rata-rata menguasai 68% penguasaan bola dari tiga pertandingannya di Piala Presiden. Selain itu, Bali United juga mampu menunjukkan, meski tanpa nama asing di lini tengah, pemain lokal pun masih mampu menguasai lini tengah.
Bermain agresif
Bali United terbilang cukup agresif. Tim yang dulu bernama Persisam Putra Samarinda ini, rata-rata per pertandingannya melepaskan 14,3 tembakan, di mana rata-rata hampir sepertiga di antaranya tepat sasaran.
Pemain yang sempat mendapat sorotan di awal gelaran ISL 2015, Lerby Eliandry menunjukkan bahwa dia bukan seorang pemain kejut sekejap. Lerby sejauh ini menunjukkan kekonsistenannya sebagai pencetak gol terbanyak sementara untuk Bali United. Lerby sudah tiga kali membobol gawang lawan. Ia juga konsisten mengancam gawang lawan. Rata-rata di setiap pertandingan, Lerby melepaskan tiga kali tembakan dan rata-rata satu tepat sasaran per pertandingannya.
Duet pemain sayap, Bayu Gatra dan Sultan Samma pun turut berkontribusi aktif dalam membangun serangan. Bayu menjadi pemain dengan umpan silang akurat terbanyak, lewat empat umpan silang dari 13 umpan silang sukses Bali United. Sedangkan, Sultan Samma menjadi pemain Serdadu Tridatu yang paling sering sukses melewati lawan. Mantan pemain Persiba Balikpapan itu sukses enam kali melewati lawan dari 12 kali percobaan yang ia lakukan sepanjang turnamen.
Meski hanya bermaterikan pemain lokal, Bali United dan Indra Sjafri sukses menunjukkan bahwa kebersamaan mampu meraih kesuksesan, setidaknya hingga babak penyisihan Piala Presiden 2015 ini.
Saat pembentukan tim menjelang ISL 2015, perekrutan pemain asing di Bali United termasuk cukup alot. Saat itu, Indra mengaku tak habis pikir karena kualitas pemain asing (khususnya striker), yang ditawarkan agen tidak bagus. Indra memilih memanfaatkan striker lokal seperti Lerby dan I Nyoman Sukarja.
Memilih untuk tetap berlatih dan bertanding kala sepak bola carut marut memang membutuhkan usaha lebih keras. Tapi, Bali United sudah mulai merasakan manfaatnya.
Baca Juga:
Statistik Sriwijaya FC di Fase Grup Piala Presiden
Statistik Persib Bandung di Fase Grup Piala Presiden
Statistik Arema: Sulit Hadapi Strategi Parkir Bus dan Faktor Kone