Bola.com, Jakarta- Tim sepak bola Papua mendapat tantangan berat di PON 2016 Jawa Barat. Tak hanya target medali, tetapi juga tradisi mencetak pemain bintang yang selalu dilakukan sejak satu dekade terakhir.
Sejak PON 2004 Palembang, selalu ada pemain bintang yang muncul dari tim PON Papua. Sebut saja Boaz Solossa yang mencuat di PON 2004. Selain Boaz, di tim PON 2004 ada Ian Luis Kabes, Imanuel Padwa, Christian Worabay, dan Ricardo Salampessy. Empat tahun berikutnya di PON 2008 Kaltim, bintang Papua yang muncul adalah Titus Bonai, Vendry Mofu, Oktovianus Maniani, dan Yohanis Tjoe.
Sementara di PON 2012 Riau, pemain-pemain Papua kalah mentereng dibanding tim Kaltim yang saat itu diperkuat Bayu Gatra dan Lerby Eliandry Pong Baru, yang berhasil meraih medali emas. Pada edisi tersebut, Papua gagal meraih medali. Padahal, Papua selalu mendominasi partai puncak cabang sepak bola sejak PON 2004. Pada PON 2012, Papua kalah 1-3 dari Jateng di perebutan medali perunggu. Tim PON 2012 Papua yang saat ini populer adalah Yohanis Nabar (Sriwijaya FC), Nelson Alom (Semen Padang), dan Roni Beroperay (Persipura Jayapura).
Tahun ini, Asosiasi Provinsi PSSI Papua menunjuk Djoko Susilo, mantan pelatih Persiwa Wamena, untuk mengawal tim di babak kualifikasi yang akan digelar serentak mulai 4 Oktober. Papua menjadi tuan rumah zona Papua-Maluku bersama Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
“Babak kualifikasi akan menjadi ujian pertama kami. Saya tidak mau bicara muluk-muluk karena target awal kami adalah lolos ke babak utama PON,” kata Djoko kepada Bola.com.
Djoko mengakui tidak ada pemain bintang di tim PON Papua kali ini. Seleksi dilakukan sejak September 2014 dan pemusatan latihan mulai Februari 2015. Dari 22 pemain, hanya ada tiga orang yang pernah mencicipi kompetisi ISL bersama Persipura U-21. Mereka adalah Christopher Sibi, Fredi Jefferson Isir, dan Mohamad Tohir. Christo dan Fredi pernah dipanggil Aji Santoso di seleksi Timnas U-23.
“Sisanya adalah pemain baru yang kami seleksi dari seluruh asosiasi kota/kabupaten di Papua. Mungkin bila dibandingkan dengan Jatim, Jateng, dan Kaltim, kami bisa dibilang banyak pemain debutan,” katanya.
Kendati demikian, Djoko yakin Papua akan sukses di PON ke-19 2015. Bisa jadi, akan muncul Boaz yang baru di ajang itu. "Intinya, saya tidak mengandalkan satu atau dua pemain. Bila nanti ada pemain yang tampil bagus dan laku di klub, itu bonus," tegasnya.
Soal target medali, Papua diharap tak meleset lagi. Tapi yang lebih penting, babak kualifikasi juga harus mereka lewati dengan baik. Pasalnya, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara juga memiliki pemain muda bertalenta.
"Bisa dibilang zona Papua sangat kental dengan karakter sepak bola Indonesia wilayah Timur. Persaingannya sangat ketat. Tahun 2012 Papua tanpa medali setelah dua edisi sebelumnya dapat emas dan perak," ungkap Djoko.
Saat ini, tim Papua tengah menjalani rangkaian uji coba di Pulau Jawa. Pada Kamis (10/9/2015), Papua dikalahkan Jateng 0-1 pada uji coba di Stadion dr H Moch Soebroto, Magelang. Pada Selasa (15/9/2015), Papua akan menjajal kekuatan Arema Cronus di Stadion Gajayana, Malang.
Daftar pemain Pra PON Papua 2016:
Alex Weya, Hendra Mote, Nikson Adadikam, Brianus Muabuay, Selvin Nekwek, Yopi Marwa, Mariando Uropmabin, Daniel Pagawak, Frengki Kogoya, Hengki Erari, Charles Rumbino, Marco Merauje, James Yogi, Mikhael Kode, Israel Fonataba, Yosua Wisel, Janet Kamare, Pablo Worobay, Agus Kogoya, Christoper Sibi, Fredi Jefferson Isir, M. Tohir.
Baca Juga:
Aroma Semen Padang di Tim Sepak Bola Pra PON Sumbar
Kabar Baik, Panglima TNI Izinkan Ravi Murdianto Tampil di PON