Gagal Pecahkan Kutukan Runner-up, Manajer Persinga Minta Maaf

oleh Gatot Susetyo diperbarui 14 Sep 2015, 06:40 WIB
SPESIALIS RUNNER-UP-Persinga Ngawi memperpanjang rekor jadi runner-up setelah kandas di final Piala Kemerdekaan 2015. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Surabaya- Persinga Ngawi hanya menjadi runner-up Piala Kemerdekan, setelah dikalahkan PSMS Medan secara dramatis, Minggu (13/9/2015) malam di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Selepas kekalahan itu, manajer Persinga, Dwi Rianto Djatmiko meminta maaf kepada masyarakat Ngawi. Persinga gagal memecahkan mitos tim spesialis runner-up pada tiga partai final dalam kurun tiga tahun terakhir.

Advertisement

Pertama, Persinga kandas di final Divisi II tahun 2012, dikalahkan Nusa Ina, klub asal Ambon yang dimiliki pengusaha asal Sumatra Utara, Sihar Sitorus. Berikutnya di final Divisi I tahun 2013, Persinga juga kandas di tangan PS Kwarta Deli Serdang. Persinga kalah 0-1 di laga final yang digelar di Stadion Singaperbangsa Karawang, 17 November 2013.

“Kami meminta maaf karena gagal meraih juara Piala Kemerdekaan. Seperti yang hadapi beberapa tahun lalu, kami gagal menghilangkan mitos spesialis runner-up. Tapi di pertandingan final para pemain Persinga tampil cukup baik,” kata Dwi.

Kegagalan Persinga bisa dibilang karena faktor dewi fortuna, kendati sepanjang pertandingan PSMS gencar melakukan serangan. Gol penentu kemenangan PSMS terjadi di menit ke-90, melalui sundulan kepala gelandang gaek, Legimin Raharjo.

Secara statistik, seperti dikutip dari situs resmi Piala Kemerdekaan, PSMS memang unggul banyak. Di penguasaan bola, Laskar Ayam Kinantan menguasai 51% dan Persinga 49%. Pemain PSMS juga melancarkan tembakan lebih banyak, yakni 12 kali dan 5 di antaranya mengenai sasaran. Sementara, Persinga hanya 6 kali dan dua di antaranya mengarah ke gawang.

“Harus diakui PSMS juga tampil ngotot. Meskipun kecolongan gol lebih dulu, mereka bisa bangkit dan membalikkan keadaan,” lanjut dia.

Setelah Piala Kemerdekaan selesai, Persinga berharap ada kejelasan soal kompetisi supaya mereka bisa melakukan persiapan sesegera mungkin. Bila ada turnamen lagi untuk tim Divisi Utama, Persinga tidak segan-segan untuk turun gunung.

“Untuk sementara tim diliburkan, pemain biar beristirahat sambil menikmati hasil kerja keras mereka di turnamen ini,” tegas Dwi.

Baca Juga:

Soal Bonus Motor, Persinga: "Kami Tak Punya Uang Sebanyak Itu!"

Gol Dramatis Legimin Bawa PSMS Medan Juara Piala Kemerdekaan

PSMS Medan Juara, Sudah Siapkan Dua Kaus buat Selebrasi